Menguak kisah KH Abdul Haq, Sang Pelopor Gerakan Muhammadiyah 1929 di Menes Pandeglang Banten

- 27 Maret 2024, 13:58 WIB
Illustrasi terkait tulisan gerakan Muhammadiyah di Banten
Illustrasi terkait tulisan gerakan Muhammadiyah di Banten /YouTube /Mang Dhepi Channel

Pada tahun 1912 itulah lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama oleh sang ayah bernama Abdul Haq.

Anak laki-laki KH Umar Jaya itu tumbuh dalam suasana religius, karena ayahnya merupakan orang terpandang yang memahami agama.

Dengan dorongan KH Umar Jaya, Abdul Haq keinginan untuk menimba ilmu agama di madrasah yang bernama Madrasah Islamiah yang terletak di Batu Bantar Pandeglang.

Di Madrasah inilah Abdul Haq mempelajari dasar-dasar bahasa Arab sehingga ia dapat menguasai Nahwu, Shorof dan sebagainya.

Di pesantren ini juga Abdul Haq bertemu dengan seorang Ustadz yang berasal dari Jakarta.

Ketika sang ustadz diundang ke rumah KH Umar Jaya, ustadz ini menyarankan kepada KH Umar Jaya agar anaknya disekolahkan di Batavia, karena Abdul Haq dianggap memiliki kecerdasan dan bakat yang mengesankan.

Merespon saran dari sang ustadz sambil berkelakar KH Umar Jaya menjawab bahwa di Batavia terdapat banyak wanita jalang, mungkin jobong ini dianggap akan mengganggu konsentrasi belajar anaknya.

Oleh karena ingin Abdul Haq lebih berpengalaman KH Umar Jaya akhirnya mengizinkan Abdul Haq untuk belajar di Batavia, tempat belajar yang dituju ketika itu adalah Muhammadiyah school atau Sekolah Pendidikan Guru Muhammadiyah di Menteng Raya Jakarta.

Sebelum belajar Abdul Haq dites pelajaran bahasa Arab, dan semua pertanyaan yang dilontarkan gurunya terjawab olehnya.

Di sekolah Muhammadiyah inilah Abdul Haq betul-betul digembleng tentang keislaman dan kemuhammadiyahan, untuk membentuk mental murid-murid sekolah itu dalam berdakwah dan mendakwahkan Islam.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x