Vaksin Covid-19 Belum Lulus Uji Ilmiah, Ahli Epidemiologi Ingatkan Soal Efek Samping

- 19 Oktober 2020, 10:34 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19.*
ILUSTRASI vaksin Covid-19.* /Pixabay/

KABAR BANTEN –Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman menyebut hingga saat ini belum ada vaksin atau obat yang ampuh dan efektif mencegah virus Covid-19. Dicky mengingatkan soal efek samping buruk yang berpotensi terjadi.

Diketahui, pemerintah Indonesia saat ini sedang menyiapkan vaksin Covid-19, salah satunya dengan menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Timnas Percepatan Pengembangan Vaksin.

Dicky berharap pemerintah tidak gegabah terkait program vaksinasi pandemi Covid-19 untuk masyarakat. Pemerintah harus hati-hati dalam memulai program yang wacananya akan dimulai November 2020.

Baca Juga: Pemkot Serang Prioritaskan Tiga Kelompok Ini untuk Dapat Vaksin Covid-19

"Belum ada vaksin efektif dan aman, atau obat yang definitif untuk Covid-19," kata Dicky, seperti dikutip kabarbanten-pikiran-rakyat.com dari RRI, Senin 19 Oktober 2020.

Dia menegaskan, belum ada vaksin yang dinyatakan lulus uji secara ilmiah, lulus standar keamanan, dan efektivitas. Dalam banyak riset, dia mengklaim keberhasilan vaksin penyakit menular yang pernah dibuat kurang dari 40 persen.

"Jangan sampai ada hal di luar sains dalam memilih suatu vaksin. Harus lulus uji ilmiah dulu," ucapnya.

Baca Juga: 419 Napi di Tangerang Akan Disuntik Vaksin Covid-19

Belajar dari pandemi swine flu, kata dia, inisiatif banyak negara menggunakan vaksin yang belum selesai riset dan uji klinis telah menyebabkan efek samping.

Seperti narkolepsi, gangguan neurologis kronik akibat otak kehilangan fungsi pengaturan bangun dan tidur. "Jadi tunggu saja vaksin yang aman," kata dia.

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah