Network
KABAR BANTEN - Organisasi Pemuda Muhammadiyah Pandeglang melakukan aksi boikot Prancis dengan cara membakar bendera Prancis, di Tugu Al Quran Alun-alun Pandeglang, Selasa, 3 November 2020.
Aksi tersebut merupakan simbol perlawanan agar Presiden Indonesia memutus hubungan diplomatis terhadap Prancis dan mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membeli produk Prancis.
Ketua Pemuda Muhamadiyah, Muhammad Ilma Fatwa mengatakan, aksi bakar bendera Prancis sebagai bentuk perlawanan terhadap negara Prancis yang telah menyakiti umat muslim.
"Hari ini kami sampaikan sikap boikot dengan deklarasi dan melakukan aksi bakar bendera. Hal ini merupakan simbolis bahwa kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memboikot produk Prancis. Kami juga meminta kepada Presiden agar memutus semua hubungan diplomatisnya dengan Prancis," kata Ilma.
Baca Juga : Terkait Pernyataan Presiden Prancis, Akademisi STIA Banten Katakan Ini
Ia meminta kepada Presiden Republik Indonesia untuk mengusir kedutaan besar Prancis dari tanah air. Selain itu juga meminta kedutaan besar Indonesia untuk segera pulang sebagai simbol perlawanan terhadap Prancis.
"Kami menegaskan bahwa perlakuan dan sikap nyelenehnya Presiden Prancis. Ini merupakan tindakan yang telah menyakiti hati umat muslim seluruh dunia. Saya menegaskan halal darahnya presiden Prancis bagi seluruh umat muslim," katanya.
Di lokasi yang sama, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Pandeglang, Elie Robikin mengatakan, dirinya sangat menyayangkan adanya tindakan yang tidak menyenangkan dari negara Prancis. Sebab dengan tindakan menyakiti Islam maka seluruh umat Islam sedunia akan merasa sakit.
