Kapal Hibah Kemenhub Bisa Jadi Kapal Perintis

27 Juli 2020, 15:15 WIB
Kapal Pelayaran Rakyat-Hibah dari Kemenhub

SERANG, (KB).- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang sedang mempelajari regulasi untuk pengembalian kapal hibah dari Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI yang dinilai tidak efektif. Namun, jika tidak ada regulasi untuk mengembalikannya, kapal tersebut akan dijadikan kapal perintis.

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dishub Kota Serang Hardi Purnomo mengatakan, kapal tersebut bisa saja difungsikan sebagai kapal perintis ke pulau-pulau yang belum memiliki jalur perhubungan laut.

"Bisa kita jadikan kapal perintis, misalkan ke pulau yang sepi. Nanti kalau sudah ramai pindah lagi ke pulau lain,” kata Hardi kepada Kabar Banten, Ahad (26/7/2020).

Namun, sejauh ini belum ada anggaran untuk operasionalnya. Sehingga, kapal tersebut akhirnya hanya bersandar di Pelabuhan Karangantu. Meski nantinya jadi kapal perintis pun, kapal tersebut belum bisa memberikan retribusi daerah.

"Yang pasti belum bisa memberikan retribusi, karena belum ada perda retribusi untuk angkutan kapalnya," ucapnya.

Dirinya sudah mengecek langsung kondisi KM Banawa Nusantara 75 tersebut. Terdapat beberapa kerusakan karena minimnya perawatan kapal. Jika nantinya harus dikembalikan, kata dia, kapal harus dalam kondisi seperti semula saat diterima.

"Ya karena awalnya belum siap, tapi jika ada regulasi bisa dikembalikan, maka harus dengan kondisi baik," tuturnya.

Baca Juga : Pemkot Serang Akan Kembalikan Kapal Hibah Kemenhub

Diberitakan sebelumnya, kapal hibah dari Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI yang akan dikembalikan oleh Pemerintah Kota Serang terparkir di Pelabuhan Karangantu Kota Serang, tanpa perawatan.

Pantauan di lokasi, KM Banawa Nusantara 75 dengan kapasitas mesin 33 GT yang terparkir tanpa penjagaan. Selain itu, keadaan atap bagian dalam kapal nampak sudah keropos dan ambrol.

Aden, mantan anak buah kapal KM Banawa Nusantara 75 mengatakan, dirinya sudah tidak mengetahui kondisi kapal tersebut. Sebab, hampir sebulan dirinya sudah tidak bekerja lagi di kapal tersebut.

"Emang waktu sebelumnya udah bocor dari atapnya, itu keliatan sudah banyak jamur. Itu sudah pas dibawa dari sana (Kemenhub). Kalau mesin normal, cuma kelistrikannya bermasalah itu, gak tahu dari sananya. Itu atap dipegang aja nyetrum," kata Aden. (Masykur/RI)*

Editor: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler