Abuya Hasuri Thohir, Belajar di Mekah, Tinggal di Rumah Nawawi Al Bantani

- 29 Mei 2018, 20:32 WIB
WhatsApp Image 2018-05-29 at 8.27.04 PM
WhatsApp Image 2018-05-29 at 8.27.04 PM

SERANG, (KB).- Meski telah menikah, namun keinginan untuk belajar terus menggelora di dada Abuya Hasuri Thohir. Ia ingin belajar Islam dari tanah asalnya, yakni Mekah Al Mukaromah. Pada tahun 1950 keinginan untuk mengembara itu terpenuhi. Ia berangkat ke Mekah Al Mukaromah untuk mengaji ilmu, tanpa membawa istri. Selama di Mekah, ia tinggal di rumah Syeh Nawawi AL Bantani di Syib Ali. Ketika itu, rumah Syeh Nawawi ditempati oleh cucu beliau, Sayyidah Ma’tuqah dan Sayyid Ali. Seperti dituturkan KH. Zaenal Abidin, selama di Mekah Abuya Hasuri belajar kitab pada banyak ulama terkemuka. Mereka antara lain Syeh Muhammad Amin Quthbi, Syeh Hasan bin Muhammad al-Masyath (Muhaddisul Haramain), Syeh Abdul Qadir al-Mandaili, Sayyid Alawi al-Maliki, dan sebagainya. Kepada Syekh Abdul Qodir al Mandaili yang mengajar di Masjidil Haram, Abuya Hasuri belajar Kitab Fathul Mu’in dan Tafsir Jalalain. Sementara Kitab Ushul Fiqh ia belajar dari Syeh Muhammad Amin Quthbi. Ia juga mengaji Kitab Ibnu Aqil dan kitab Attarghib Wattarhib kepada Seh Sayyid Alawi al-Maliki.  Kepada Syeh Baljihi al-Mishri ia belajar Kitab Alfiyah Ibnu Malik dan Syawahidul Haq. Dan, kepada Muhaddisul Haramain Syekh Hasan Al-Masyat ia mengaji kitab Ilmu Hadis. Baca Juga: Abuya Hasuri Thohir: Silsilahnya Sampai ke Sultan Hasanuddin Lima tahun tinggal di Mekah, Abuya Hasuri pindah ke Toif. Di kota ini, selain menuntut ilmu ia juga mengajar di Madrasah Suudiyah milik Pemerintah Arab Saudi  Di Kota Toif ia hanya tinggal dua tahun, lalu pulang ke Indonesia. Di kampung halaman, Abuya Hasuri memimpin dua madrasah sekaligus, yakni Madrasah Khaerul Huda di Kaloran dan Madrasah Al-Insaniyah. Madrasah kedua, merupakan milik KH. Soleh Ma’mun. Di tengah kesibukannya sebagai pendidik, ia masih sempat berdagang emas di Pasar Lama Serang, sekaligus menjadi Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Serang periode 1984-1990. Namun sebelum itu, tepatnya tahun 1970, ketika itu usianya genap 40 tahun, Abuya Hasuri Tohir mendirikan Pondok Pesantren At- Thohiriyah di Kaloran. (SY)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah