Baznas Provinsi Banten Gelar Rakorda XV, Tren Pengumpulan Zakat Terus Meningkat

- 31 Agustus 2018, 13:38 WIB
Baznas-rakorda
Baznas-rakorda

SERANG, (KB).- Pengumpulan zakat yang dilakukan Baznas di Banten, setiap tahunnya menunjukkan tren yang meningkat. Meski demikian, prosentasenya masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi zakat di Provinsi Banten dengan jumlah penduduk muslim sekitar 12 juta orang. Hal itu dikatakan Ketua Baznas Provinsi Banten, Suparman Usman, dalam sambutannya pada pembukaan Rakorda XV Baznas Provinsi Banten di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (30/8/2018). Hadir pada Rakorda itu Asda I Setda Banten, Anwar Mas'ud yang mewakili Gubernur Banten, Ketua Baznas RI, Bambang Sudibyo serta tamu undangan dari Baznas kabupaten/kota, serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Provinsi Banten. Pada tahun 2017, jumlah pengumpulan dana zakat infak sodakoh (ZIS) Baznas provinsi dan Baznas kabupaten/kota se-Provinsi Banten sudah mencapai Rp 44.606.027.278. Namun angka itu, kata Suparman, masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi zakat di Banten dengan jumlah penduduk muslim Banten sekitar 12 juta orang."Hasil pengumpulan seluruh Baznas di Banten pada tahun 2017 baru mencapai sekitar Rp 45 miliar. Maka, zakat di Provinsi Banten baru terkumpul 0.75 persen dari potensi yang ada," ucapnya. Di bidang pendistribusian, Suparman juga menyampaikan, jika seluruh amilin terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pendistribusian ZIS. "Di bidang pengelolaan alhamdulillah kinerja Baznas Provinsi Banten sudah diaudit oleh akuntan publik independen dengan mendapat opini 1 Kali WDP dan 6 Kali WTP," tuturnya. Sementara itu, untuk Baznas Kabupaten/Kota dan LAZ yang ada di Banten, menurutnya masih ada beberapa yang belum diaudit. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Banten, Kabupaten/Kota serta LAZ menyepakati untuk meningkatkan kinerja dan lebih profesional dalam pengelolaan, pendistribusian, pertanggungjawaban dan pelaporan dari Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Baznas. Ketua Baznas Provinsi Banten, Suparman Usman mengatakan, pengelolaan zakat dilakukan oleh Baznas dan juga ada Lembaga Amil Zakat (LAZ) sesuai dengan pasal 17 UU No. 23 Tahun 2011 untuk membantu Baznas dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ. "Berdasarkan perundang-undangan tersebut, pedoman tata kelola pelaksanaan tugas Baznas semakin lengkap, semakin rapi. Walaupun kadang-kadang dirasakan menjadi semakin berat, karena menuntut kita untuk bekerja lebih baik, lebih disiplin, lebih fokus, baik dalam bidang pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan, serta pertanggungjawaban laporan," katanya. Kinerja Baznas diapresiasi Asda I Provinsi Banten Anwar Mas'ud mengatakan, Pemprov Banten sangat mengapresiasi terhadap program-program yang sudah dijalankan Baznas Provinsi Banten. Terutama dalam pendistribusian di bidang pendidikan dan UMKM."Mudah-mudahan juga teman-teman atau bapak ibu sekalian di tingkat kabupaten/kota sama dengan Baznas Provinsi dengan program-program yang nyata," katanya. Dari pengumpulan hingga audit, menurutnya, pemprov sangat mengapresiasi kinerja Baznas. Terutama dalam program kesehatan dan pendidikan, kata Anwar, Baznas sudah sangat sejalan dengan Pemprov Banten. "Program kerja Baznas untuk membantu yang sakit saya kira seirama dengan Pak Gubernur. Saya kira masih banyak ya terkait dengan kebencanaan juga ini kita apresiasi setinggi-tingginya," tuturnya. Sementara itu, Ketua Baznas RI Bambang Sudibyo yang menjadi pemateri pada Rakorda itu menyampaikan tentang penyempurnaan regulasi zakat dalam mengoptimalkan potensi zakat. Meskipun Indonesia bukan merupakan negara Islam, kata dia, namun sekitar 85 persen dari seluruh penduduk Indonesia adalah muslim dan terbesar di dunia. Oleh karenanya, jika potensi zakat dikelola dengan baik dan benar, maka filantropi Islam di Indonesia termasuk zakat seharusnya sangat besar. "Sementara kedermawanan begitu sentral dan pentingnya dalam ajaran dan rukun Islam," kata Bambang. Ia berharap potensi zakat yang ada dapat digali secara maksimal oleh masing-masing Baznas di seluruh tingkatan. "ZIS yang terkumpul pada tahun 2017 sebesar Rp 6.224 triliun atau 2,92 persen dari potensinya," ujar Bambang. (Masykur/SJ)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah