Bantuan Benih Terlambat Turun, Masa Tanam di 3 Kecamatan Terkendala

- 2 Februari 2020, 01:30 WIB

SERANG, (KB).- Sebanyak tiga kecamatan di Kabupaten Serang yakni Cikande, Jawilan dan Waringin kurung harus tertunda masa tanamnya. Hal itu terjadi karena bantuan benih dari pemerintah pusat untuk tiga kecamatan tersebut terlambat turun.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang Dadang Hermawan mengatakan, saat ini para petani sudah mulai mengawali musim tanam. Hal itu dikarenakan bantuan benih pun sudah mulai diberikan sejak Desember 2019.

Tetapi, ada tiga kecamatan yang bantuan benihnya belum turun dari Kementrian Pertanian. Tiga kecamatan itu yakni Cikande, Jawilan dan Waringin kurung. Hal itu terjadi karena persediaan benih di lokasi pengadaan yakni Kediri belum tersedia.

"Petani jadi terkendala tanam. Benih dari Kementan itu dari Kediri. Dianya ternyata tidak ada benih padahal kita sudah siap (tanam). Kalau luasannya (tiga kecamatan) tinggal 15 ton dibagi 25 kilogran aja itu luasnya (600 hektare)," ujarnya kepada Kabar Banten, Jumat (31/1/2020).

Pihaknya mengaku sudah melayangkan surat protes ke kementrian agar benih yang digunakan tidak dari Kediri melainkan dari lokal Kabupaten Serang. Akhirnya surat tersebut pun turun dan kedepan Kabupaten Serang bisa menggunakan benih lokal untuk tanaman padinya.

"Makanya kita protes, akhirnya ada surat Kementan bahwa benih lokal diutamakan," ucapnya.

Ia mengatakan, untuk Kabupaten Serang memiliki banyak tempat penangkaran benih diantaranya di Pontang, Kramatwatu, Lebakwangi. Bahkan disana ada kelompok tani yang khusus membuat penangkaran benih. Karena padi untuk benih sama konsumsi itu beda perlakuannya. Petani disana sudah dilatih untuk menangkar benih.

"Untuk benih dikawal terus (penangkarannya) khusus tidak boleh ada perlakuan lain selain arahan kita bagaimana pemupukan, pengendalian hama sampai kemassan. Benih ada syarat umum. Dari 100 biji 80 persen harus jadi (padi) kalau enggak ya gak dipake. Benih jangan tercampur sama varietas lain," ucapnya.

Ia mengatakan, saat ini ada sekitar 10 kelompok tani yang memiliki penakaran benih. Bahkan kedepan, pihaknya juga mendorong agar ada pengembangan benih di desa.

"Kita dorong desa mandiri benih, mudah mudahan masuk program (pengadaan benih pusat) kalau tidak masuk dimanfaat sendiri," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x