Berhasil Turunkan Biaya Operasional, Krakatau Steel Ekspor Ribuan Ton Baja, Dirut KS Ungkap Strateginya

- 2 Februari 2021, 14:47 WIB
Ekspor Perdana produk baja PT Krakatau Steel, Senin, 1 Februari 2021.
Ekspor Perdana produk baja PT Krakatau Steel, Senin, 1 Februari 2021. /Dokumen PT Krakatau Steel/[email protected]

Menurut dia, itu sangat signifikan untuk Krakatau Steel karena dengan begitu bisa bersaing dengan produk asing.

Kemudian, di masa pandemi Covid-19 ini, yang menarik adalah harga baja dunia yang kecenderungannya malah naik.

"Di Eropa dan juga di belahan dunia yang lain banyak pabrik terganggu karena pandemi Covid-19. Nah kemudian untuk menyalakan pabrik-nya kembali membutuhkan waktu," ujarnya.

Mereka itu, kata Silmy, lebih memilih 'wait end see', yaitu menunggu dan melihat. Di mana menurut mereka lebih bagus beli baja jadi daripada membuat.

"Ya otomatis industri baja-nya langsung naik. Yang masih jalan untuk tahun 2021 harga itu naik. Terakhir kita menjual itu sampai 850 Dolar Amerika Serikat per ton. Padahal yang biasanya itu dikisaran harga sekira 600 Dolar Amerika Serikat," ucap Silmy Karim.

Baca Juga : Tarif Cukai Rokok Naik 12,5 Persen, Ini Reaksi Pedagang Kecil di Lebak Banten

Menurut dia, hal-hal semacam ini membantu performance PT Krakatau Steel di tahun 2021. 

"Untuk inisiatif efisiensi, ini tetap kita teruskan.  Bahkan mimpi saya, Krakatau Steel (KS)  itu bisa lebih kompetitif lagi dan ada kejutan-kejutan nanti dalam konteks dalam corporate," ujar Silmy Karim.

Ia menjelaskan, kaitan support pemerintah dari obligasi wajib konversi totalnya sekitar Rp3 triliun. Sebesar Rp2,1 triliun di Desember 2020, kemudian sisanya ada di Desember 2021.

"Itu kita manfaatkan untuk mensupport industri hilir (pelanggan). Supaya ketergantungan kepada Krakatau Steel semakin meningkat," ujarnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x