Silmy Karim menyampaikan bahwa pihaknya mengeluarkan kebijakan tidak boleh ngutang.
"Saya tidak mau menjual dengan berhutang. Orang-orang tidak boleh hutang karena saya ingin ada kepastian pembayaran," katanya.
Proses pembayaran tidak berutang, sudah dimulai tahun 2020 lalu. Tujuannya mencegah pelanggan gagal bayar.
"Jadi saya tidak mau lagi memberikan tempo kepada pelanggan. Sehingga keamanan tagihan kita itu sangat baik mendekati 100 persen," katanya.
Baca Juga : Siap-Siap, Relaksasi Iuran BPJS Ketenagakerjaan Segera Berakhir
Silmy Karim berharap, di tahun 2021, inisiatif dan efisiensi Krakatau Steel terus berjalan.
"Saya gak mau ada deadline. Jadi, lebih fokus membangun fundamental perusahan yang membuat kepastian. Saya gak mau diutangi," katanya.
Ia menambahkan, kalau dalam tonase penjualan baja Krakatau Steel naik 20 persen. Kenaikan tersebut sangat baik jika dibandingkan 8 tahun sebelumnya.
"Kan sebelumnya rugi terus. Ini buah dari pada reksturisasi dan transformasi Krakatau Steel, sudah bisa kita peroleh dan kedisiplinan kita dalam mengelola keuangan kita lakukan dengan sebaik-baiknya," ujar Silmy Karim.***