Testing Covid-19 di 16 Provinsi Capai Target WHO, Termasuk Banten

7 Desember 2020, 12:29 WIB
Prof. Wiku Adisasmito /covid19.go.id/

KABAR BANTEN – Sebanyak 16 provinsi mencapai target WHO dalam hal jumlah testing (pemeriksaan) Covid-19. Dari 16 provinsi yang memenuhi target WHO itu, salah satunya Provinsi Banten.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan selain Banten provinsi lain yang telah mencapai target WHO yakni Provinsi Riau, Papua Barat, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Barat.

Bahkan, kata Wiku, ada 3 provinsi yang konsisten mencapai standar WHO dalam 5 minggu terakhir yaitu DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Papua.

Wiku berharap capaian 16 provinsi tersebut dapat diikuti oleh provinsi-provinsi lainnya.

Baca Juga : Amankan Pilkada, Polda Banten Terjunkan Ribuan Personel di Tiga Daerah

"Capaian ini tidak lepas dari peran provinsi-provinsi yang terus menggiatkan testing-nya," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam keterangan pers di Graha BNPB yang juga disiarkan langsung Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 13 Desember 2020.

Ia menuturkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan tracing (pelacakan). Jika salah satu kasus positif telah dideteksi, maka segeralah mendata kontak erat kasus tersebut dan lakukan testing lanjutan.

Karena tracing yang berjalan dengan baik juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan jumlah testing.

Menurut Wiku, jumlah testing (pemeriksaan) Covid-19 secara nasional hingga akhir November 2020 sudah mendekati target yang ditetapkan World Health Organization (WHO).

Baca Juga : Kota Tangerang Zona Merah Covid-19, Masjid Al Azhom Dipasang Kamera Pengukur Suhu Tubuh

Kapasitas testing Indonesia per akhir November sudah mencapai 90,64%. Jika disesuaikan populasi Indonesia 267 juta jiwa, maka diperlukan pemeriksaan PCR Covid-19 kepada 267 ribu orang per minggu.

Wiku lantas merujuk pada penelitian dari Abbot et Al (2020), bahwa testing dan tracing yang efektif mampu mengendalikan situasi pandemi Covid-19 dalam kurun waktu 3 bulan.

Hal ini juga sesuai temuan Kretzscamer et Al (2020) bahwa mengoptimalkan cakupan testing dan tracing serta meminimalkan penundaan tracing dapat mencegah hampir 80% transmisi (penularan).

Baca Juga : 10 Kabupaten Kota Disebut Rawan pada Pilkada, Satu dari Banten

Pada prinsipnya testing dan tracing adalah dua upaya yang tidak dapat dipisahkan, harus dilakukan secara linear dengan treatment (perawatan) lanjutan jika diperlukan.

"Oleh karena itu masifkan 3T ( testing, tracing, dan treatment ) untuk dapat menekan angka kasus dan kematian serta meningkatkan kesembuhan nasional," pesan Wiku.

Tak lupa Wiku menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat dan institusi yang telah kooperatif dalam mematuhi protokol kesehatan dari awal pandemi hingga saat ini secara konsisten. ***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: covid19.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler