Jabodetabek Waspada!Pusat Tekanan Terdeteksi di Samudra Hindia Selatan, Potensi Ini Bisa Terjadi Dini Hari

24 Februari 2021, 15:47 WIB
PRakiraan angin lapisan 300 feet /bmkg.go.id

KABAR BANTEN - Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama BPPT, BNPB, TNI AU, Pemprov DKI Jakarta, dan instansi terkait lainnya terlibat dalam kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Minggu, 21 Februari 2021.

Kegiatan tersebut, dalam rangka mengantisipasi potensi dampak bencana banjir akibat cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek. Kegiatan posko TMC dilakukan secara terpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Tim personil BMKG yang terlibat langsung dalam kegiatan posko tersebut, bertugas memberikan informasi kondisi cuaca terupdate setiap saat yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penyemaian awan.

Baca Juga: Peringatan Dini, BMKG Prediksi Selama Empat Hari Kedepan Terjadi Hujan Ekstrem, Banten Waspada Banjir

Kegiatan TMC dilakukan dengan cara melakukan penyemaian garam pada sel-sel awan hujan yang berada di atas Laut Jawa dan Selat Sunda, sehingga diharapakan proses kondensasi dapat berlangsung lebih cepat. Dengan demikian, hujan dapat turun di Laut Jawa dan Selat Sunda sebelum masuk ke daratan.

Baca Juga: Tak Kuat Menanjak, Mobil Boks Hantam Calya Hingga Rusak Berat, Begini Kondisinya

Dikutip KabarBanten.com dari bmkg.go.id, BMKG telah mendeteksi adanya pusat tekanan rendah atau Low Pressure Area (LPA) atau dikenal sebagai potensi bibit siklon.  

Baca Juga: Kinerja Pemda dan Dana Bagi Hasil Jadi Pembahasan, Ombudsman dan BPK Banten Gelar Pertemuan dan Sepakati Ini!

Bibit siklon tersebut diprediksikan masih bertahan dan menunjukkan pergerakan ke arah barat, mendekati wilayah laut di selatan Jawa Timur.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Dua Provinsi Banten: Butuh 1,5 Juta Vaksin, Terima 28.800 Dosis

Kondisi dinamika atmosfer tersebut, cukup signifikan berpengaruh terhadap potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Jawa mulai tanggal 23 Februari 2021.

Baca Juga: Kabar gembira! Siapkan Milenial Sosiopreneur, Tahun ini BSI dan Laznas BSM Umat Buka Beasiswa ISDP

Untuk wilayah Jabodetabek, potensi cuaca ekstrem berdampak signifikan diprediksikan dapat terjadi mulai tanggal 24-27 Februari 2021.

Baca Juga: Kemarin Kantor Bupati Lebak 'Lockdown', Kini Kantor BKAD Tutup 4 Hari

Kejadian hujan di wilayah Jabodetabek pada periode tersebut, perlu diwaspadai terutama pada malam atau dini hari menjelang pagi dengan potensi distribusi hujan dapat terjadi secara merata.

Baca Juga: Baznas Lebak Bagikan 72 Ekor Domba Kepada Peternak Mustahik, Ini yang Diharapkan

Keberadaan LPA atau potensi bibit siklon tersebut, juga cukup signifikan berdampak pada pembentukan pola konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatra Selatan-Jawa-Nusa Tenggara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu, 24 Februari 2021, Sagitarius, Gemini, Cancer, Hari ini Sangat Mengejutkan

Secara tidak langsung, bukan hanya berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Baca Juga: SBY Telepon Jokowi Beri Tahu Istana Kebanjiran, Minta Warga DKI Diprioritaskan, Ternyata Ini Kejadian 2013

Akan tetapi, dapat menimbulkan potensi angin kencang di wilayah perairan dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut bagian selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.***

 

Editor: Yomanti

Sumber: bmkg.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler