KABAR BANTEN - Pesan tsunami datang dari Selandia Baru, yang diguncang gempa bermagnitudo 7,3 pada Kamis, 4 Maret 2021, waktu setempat.
Dengan pusat gempa sekitar 151 kilometer dari Bay of Plenty, gempa yang memicu peringatan tsunami itu membuat penduduk di daerah pesisir pantai diimbau segera pindah ke tempat tinggi.
National Emergency Management Agency dalam akun Twitter resminya @NZcivildefence, mengerahkan Emergency Management Australia akan dikeluarkan untuk wilayah yang terancam tsunami.
"We have issued a TSUNAMI WARNING for New Zealand coastal areas following the magnitude 7.3 earthquake near EAST OF THE NORTH ISLAND NEW ZEALAND. There is a LAND and MARINE TSUNAMI THREAT. An EMA will be issued to areas under land and marine tsunami threat," tulis @NZcivildefence.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan enam arahan dan rekomendasi hadapi bencana.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,6 Berpusat di Sukabumi, Terasa Hingga Lebak Selatan, BMKG Imbau Warga Tetap Tenang
Arahan dan rekomendasi itu disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca Juga: Waspada Bahaya Gempa Besar Termasuk di Banten, Kepala BMKG Ungkap Intensitas Kegempaan Meningkat
Dalam arahan dan rekomendasinya terkait penanggulangan bencana gempa bumi, Luhut mengatakan masyarakat Indonesia harus mengetahui informasi mengenai potensi dan tingkat kerawanan gempa dan tsunami.
Baca Juga: Inilah Tiga Titik Langganan Gempa di Banten, Struktur Paling Aktif di Zona Megathrust
"Harus tahu pada tiap daerah yang bersumber dari lempengan megathrust 13 segmen dan sesar aktif 295 segmen,"katanya dikutip KabarBanten.com dari bnpb.go.id.
Sebagaimana menurut sumber data dari BMKG, peningkatan aktivitas gempabumi dirasakan sejak awal tahun 2021.
Baca Juga: Rentetan Gempa Guncang Belahan Dunia, BMKG : Waspada Peningkatan Seismik Zona Dekat Selat Sunda
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, dalam akun Twitter resminya @DaryonoBMKG.
Selama Februari 2021, terjadi gempa sebanyak 531 kali dengan rincian gempa M>5,0 terjadi 21 kali dan gempa M<5,0 terjadi 510 kali.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Jepang, Terasa dari Osaka Hingga Hokkaido, Tapi tak Berpotensi Tsunami
"Gempa dirasakan terjadi 54 kali dan gempa merusak terjadi sekali yaitu Gempa Pulau Bacan M5,0 merusak beberapa bangunan rumah," katanya.***