NTT Luluh Lantah, Desa-desa Terisolir, Tak Tertembus Mobil, Mensos Risma Naik Motor Dibonceng Polisi

7 April 2021, 12:47 WIB
Mensos Tri Rismaharini saat dibonceng polisi menggunakan motor matic, menembus desa-desa terisolir di Kabupaten Flores Timur, Selasa 6 April 2021. /Dokumen Kemensos RI

KABAR BANTEN - Amukan Siklon Tropis Seroja telah membuat Nusa Tenggara Timur atau NTT, khususnya Kabupaten Flores Timur luluh lantah. 

Kerusakan berat baik infrastruktur, fasilitas umum, maupun rumah warga, membuat desa-desa di NTT menjadi terisolir.

Untuk menembus desa-desa terisolir di NTT yang aksesnya terputus akibat bencana, Menteri Sosial Tri Rismaharini menggunakan sepeda motor dibonceng polisi, Selasa 6 April 2021.

Baca Juga: RUPS BJB, Bupati Serang Ngobrol Serius dengan Ridwan Kamil, Bahas Apa?

Didamping Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon, Mensos Risma bergerak menembus kawasan yang aksesnya terbatas, yakni di Desa Waimatan dan Desa Amakaka.

Di sini Mensos Risma menyapa masyarakat, membagikan bantuan, dan memastikan mereka mendapatkan kebutuhan dasar.

Mensos Risma juga menuju ke Desa Waipukang (ibu kota Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata) dan bertatap muka dengan masyarakat dan aparat setempat.

Baca Juga: Fantastis! KEK Tanjung Lesung Diproyeksi Tarik Investasi Rp92,4 Triliun, Sandiaga Uno Bilang Begini

Bersama rombongan, Mensos Risma menyusuri pemukiman warga yang rusak berat dilanda bencana.

Mensos Risma juga mengecek jembatan darurat yang dibangun warga secara gotong royong antara warga di Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur.

Hal itu dilakukan untuk mendukung proses evakuasi korban banjir bandang yang terkendala akibat jembatan utama putus.

Baca Juga: Cakep! Alumni Agroekoteknologi Siapkan Ribuan Bibit Buah untuk Ditanam di Kampus Untirta Sindangsari

Di kantor Kecamatan Adonara Timur, Mensos Risma tampak mengecek secara sungguh-sungguh, paket-paket bantuan yang sudah tiba dan dikemas dalam karung.

Mensos Risma mendapati jumlahnya masih kurang mencukupi dari kebutuhan. “Nah ini masih kurang,” katanya.

Saat itu pula, Mensos Risma menggelar rapat mendadak dengan aparat desa setempat.
Mensos Risma memberikan instruksi kepada aparat terkait untuk lebih meningkatkan akurasi jumlah penerima bantuan.

Ia juga memerintahkan agar meningkatkan kapasitas layanan dapur umum agar kebutuhan masyarakat terdampak bisa dipenuhi.

Baca Juga: Yandri Susanto Diperiksa KPK, Ketua DPD PAN Kota Cilegon: Positif Thinking Saja

Dari Kantor Kecamatan Adonara Timur pula, Mensos Risma mengikuti Rapat Kabinet terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo melalui saluran daring.

Mengutip keterangan resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir bandang dan badai yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan dampak dari Siklon Tropis Seroja.

Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Selasa, 6 April 2021, pukul 11.00 WIB menuyatakan, korban jiwa akibat bencana sebanyak 83 orang meninggal dunia, 23 orang Luka Berat, 73 orang luka-luka, 98 orang hilang, 2.019 KK/8.424 jiwa mengungsi, dan 1.083 KK/2.683 jiwa terdampak.

Baca Juga: Banyak Gulung Tikar, Penghobi Burung Ngadu ke DPRD Kota Cilegon, Minta Kontes Burung Berkicau Digelar

Kemensos mengalokasikan bantuan sebesar Rp2,6 miliar untuk korban banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi NTT.

Di dalamnya, termasuk Rp1,3 miliar untuk logistik untuk memenuhi kebutuhan pokok korban yang masih dalam pengungsian.

Bantuan logistik di antaranya berupa tenda gulung, selimut, kasur, matras, makanan anak, minyak goreng, telur, biskuit, food ware, kids ware, peralatan dapur keluarga, pampers, dan air mineral.***

Editor: Yomanti

Sumber: kemensos.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler