Capaian Rendah, Presiden Jokowi Soroti Vaksinasi di Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah

17 Juli 2021, 17:44 WIB
Presiden Joko Widodo menyoroti vaksinasi di Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah /Instagram.com/@jokowi

KABAR BANTEN – Presiden Jokowi menyoroti capaian vaksinasi di tiga provinsi yakni Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Presiden Jokowi menegaskan akan fokus untuk meningkatkan capaian vaksinasi di Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam rangka mencapai target herd immunity pada Agustus mendatang.

Tiga provinsi yakni Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah diharapkan menyusul provinsi yang sudah dinilai bagus oleh Presiden Jokowi yakni Bali yang mencapai 82 persen dan DKI Jakarta yang telah mencapai 72 persen.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Forum Pimred PRMN Sampaikan Pernyataan Sikap kepada Pemerintah

“Provinsi yang difokuskan vaksinasi yakni tiga Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten. Jawa Barat baru 12 persen, Jawa Tengah 14 persen dan Banten 14 persen. Diharapkan pulai Jawa pada Agustus sudah mencapai herd immunity,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada rapat terbatas evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu 17 Juli 2021.

Presiden Jokowi mengatakan target herd immunity paling cepat akhir Agustus dan paling lambat awal September 2021.

”Apalagi kalau menggunakan sistem stok habis berjalan secara baik, Agustus bisa tercapai,” kata Jokowi.

Baca Juga: Kehidupan Bangsa Makin Mencekam, Karni Ilyas:Pemakaman Alami Antrean, hingga dr. Tirta Tolak PPKM Darurat

Hal lain yang disorot oleh Presiden Jokowi mengenai penyediaan oksigen untuk kebutuhan medis. Menurut Presiden, hasil pengecekan ke pabrik oksigen di Aneka Industri, masih banyak pabrik yang bisa ditambah kapasitas produksinya.

“Ada juga pabrik yang off bisa di on-kan tetapi membutukan pembiayaan. Tolong dicarikan solusinya karena apapun kita perlu menyiapkan diri betul kemumngkinan adanya  lonjakan kasus Covid, sehingga kebutuhan oksigen dipenuhi. Kalau digerakkan semua cukup. Industri BUMN bisa membantu seperti PT KS, Petrokimia bisa ikut membantu,” katanya.

Sedangkan mengenai upaya menurunkan indeks mobilitas masyarakat, Preside Jokowi meminta agar penyakatan perlu dievalausi.

Baca Juga: PPKM Darurat Kota Cilegon: Ribuan Kendaraan Diputar Balik, Ini Titik-titik Penyekatan di Kota Baja

“Aakah efekktif menurunkjan kasus, karena yang terkena sekarang ini di keluarga. Apakah perlu strategi lain intervesikan ke sana. Tolong ini ada kajian detail mengenai penyekatan,” ujarnya.

Presiden Jokowi mentatakan, kunci klaster keluarga kuncinya pada kepatuhan mamekai masker. BNPB kerjas keras kampanye masker sampai saat ini belum.

Baca Juga: Pelaksanaan Kurban Idul Adha 1442 H di Masa PPKM Darurat, Perhatikan Tiga Hal Pokok Ini

Presiden Jokowi juga mengingatkan dalam hal penegakan PPKM Darurat seperti penanganan masyarakat pedagang, PKL, pemilik toko agar jangan dilakukan secara keras dan kasar.

“Saya minta kepada Polri, Mendagri ke daerah jangan kerass dan kasar tetapi tegas dan santun sambil sosialisi ajakan sambil membagi beras. Peristiwa kekerasan di Sulses, Satpol PP memukul memukul pemilik warung,  apalagi ibu-ibu tidak boleh terjadi lagi. Ini tentu jadi memanaskan suasana,” kata Jokowi.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler