Cek Fakta! Antibodi Vaksin Covid-19 Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan? Begini Penjelasan dr. Adam Prabata

30 Juli 2021, 14:44 WIB
pict vaksin Covid-19 /pixabay/pcess609

KABAR BANTEN - Ditengah situasi pandemi Covid-19, vaksin merupakan media yang penting dalam menekan angka penyebaran virus corona.

Oleh karenanya percepatan vaksinasi Covid-19 terus digalakkan.

Tidak hanya bersentral terhadap pemerintahan pusat dan daerah, tetapi berbagai kementerian maupun instansi pemerintah maupun swasta terus menggalakan percepatan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Mengenal Sosok Jaro Karis, Pejuang Asal Lebak yang Ikut Perang Gerilya Usir Penjajah

Seiring berjalannya waktu, sebelumnya kasus positif Covid-19 capai angka hingga 50 ribu, pelan-pelan angka tersebut menurun.

Seiring dengan terus digalakkannya vaksinasi Covid-19, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, angka kasus positif Covid-19 per hari Kamis 29 Juli 2021 penambahannya sebesar 43.479 kasus.

Dengan total kasus positif hingga Kamis cara angka 3.331.206 kasus.

Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Mendengarkan Musik dalam Islam, Ini Penjelasan Buya Yahya

Sementara diwaktu yang sama, penambahan angka kesembuhan pasien positif Covid-19 sebanyak 45.494 dengan total keseluruhan capai 2.686.170.

Adapun pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal per hari Kamis sebanyak 1.893 dengan total keseluruhan capai angka 90.552 kasus.

Ditengah situasi pandemi dengan berjalannya proses vaksinasi, ramai beredar di media sosial perihal menurunnya antibodi vaksin Sinovac setelah 6 bulan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Macan Kumbang, Burung, atau Wanita, Ungkap Hal yang Menganggumu Saat Ini

Lalu, apakah informasi perihal itu benar? Berikut faktanya.

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman Instagram @adamprabata, antibodi vaksin Sinovac yang berkurang setelah 6 bulan itu benar.

Dalam penjelasannya, dr. Adam Prabata yang merupakan dokter lulusan Universitas Indonesia mengatakan bahwa kadar antibodi vaksin Sinovac pada 6-8 bulan setelah suntikan vaksin kedua ditemukan alami penurunan.

Baca Juga: Indonesia akan Mengalami Multibencana dalam Waktu Bersamaan, Jokowi: Mitigasi Bencana Harus Ditingkatkan

Penurunanya bahkan dibawah batas hasil tes antibodi dinyatakan positif.

Lalu, apakah benar antibodi akan meningkat bila mendapatkan suntikan vaksin Sinovac yang ketiga?

Dalam infografis yang dibagikan dr. Adam Prabata pada Instagram pribadinya disebutkan bahwa hal itu juga benar.

Suntikan ketiga vaksin Sinovac yang diberikan 6 bulan setelah suntikan kedua dapat meningkatkan kadar antibodi hinga kurang lebih 3 kali lipat dibanding pasca suntikan kedua.

Baca Juga: 5 Tips Berpakaian Ala Korea untuk Wanita yang Cocok Dipakai Di Indonesia, Nomer 5 Simple Banget

Melihat fakta tersebut, lalu apakah dosis ketiga vaksin Sinovac harus segera disuntikkan?

dr. Adam Prabata menjelaskan bahwa waktu pemberian dosis ketiga vaksin Sinovac harus mempertimbangkan banyak faktor.

3 faktor yang perlu dipertimbangkan dalam timing pemberian dosis ketiga vaksin Sinovac yakni:

1. Situasi penularan Covid-19 di suatu daerah/negara.
2. Risiko terinfeksi Covid-19.

3. Persediaan vaksin yang ada, dan lainnya dengan memprioritaskan lebih banyak orang untuk mendapatkan 2 dosis vaksin terlebih dahulu.

Baca Juga: Tagar Pray For Turkey Menggema di Media Sosial Twitter, 3 Orang Meninggal dalam Kebakaran Hebat Turki

Lalu, yang menjadi pertanyaan selanjutnya, apakah penurunan antibodi vaksin Sinovac juga berarti adanya penurunan efektivitas vaksin tersebut?

dr. Ada Prabata menyebutkan ada 3 hal yang belum diketahui yakni:

1. Belum ada data efektivitas vaksin Sinovac pada 6-8 bulan setelah dosis kedua.

Baca Juga: Wakili Indonesia, The Daddies Jadi Pebulutangkis Kans Tertinggi di Olimpiade Tokyo 2020

2. Belum diketahui batas titer antibodi yang dibutuhkan untuk perlindungan terhadap Covid-19.

3. Sel B memori dan sel Limfosit T juga dapat memberikan proteksi terhadap Covid-19.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler