Menelisik Nusantara, Nama Ibu Kota Baru Indonesia, Berkaitan Erat dengan Gajah Mada

20 Januari 2022, 12:17 WIB
Gambaran Ibu Kota Baru Indonesia dengan menggunakan nama Nusantara. /Instagram @jokowi

KABAR BANTEN - Kata Nusantara yang menjadi nama Ibu Kota Baru Indonesia telah resmi disetujui oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Januari 2022.

Nama Nusantara untuk Ibu Kota Baru Indonesia yang baru tentu memiliki sejarah panjang dalam penjalanan bangsa ini.

Lalu seperti apakah sejarah panjang munculnya nama Nusantara yang akan dijadikan sebagai nama Ibu Kota Baru Indonesia itu, ini penjelasannya.

 Baca Juga: Asal Usul dan Arti Makna Nusantara, Nama Ibukota Baru Indonesia, Konsep Kenegaraan Raja dan Dewa Era Majapahit

Nama Nusantara berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dua suku kata, nusa yang memiliki arti pulau dan antara memiliki arti luar.

Kata Nusantara dalan sejarah yang ditulis dalam Bahasa Jawa sudah ada sejak abad ke-12 hingga abad ke-16.

Dalam catatan sejarah, Nusantara digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Majapahit atau Jawa pada masa itu.

Baca Juga: 4 Kerajaan Gaib Terbesar di Nusantara, Salah Satunya di Pantai Selatan, Menurut Primbon Jawa 

Kata Nusantara sendiri berasal dari Sumpah Palapa yang diucapkan Patih Gajah Mada pada saat pengangkatannya sebagai Patih Amangkubhumi Kerajaan Majapahit pada 1258 Saka atau 1336 Masehi seperti yang tertulis dalam Kitab Pararaton atau raja-raja.

Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada, ‘Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa’.

Artinya, Kamu Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Kamu Gajah Mada, Jika telah menundukkan seluruh Nusantara dibawah kekuasaan Majapahit, saya (baru akan) melepaskan puasa.

Baca Juga: Nusantara Resmi Jadi Nama Ibu Kota Baru Indonesia, Berhasil Singkirkan Lebih dari 80 Usulan Nama 

Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa.

Melihat dari sumpah tersebut, nama Nusantara berdasarkan sudut pandang Majapahit atau Jawa karena pada saat itu belum ada nama yang digunakan untuk menyebut seluruh kepulauan Indonesia.

Ki Hajar Dewantara juga pernah menghidupkan kembali nama Nusantara untuk mengganti sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie)

Baca Juga: Menumbali Pulau Jawa, Kesaktian Syekh Subakir, Ulama Besar Wali Songo Pertama Penyebar Islam di Nusantara  

Namun pada tahun 1928 saat Sumpah Pemuda digunakan kata Indonesia dan Nusantara digunakan untuk penyebutkan kepulauan Indonesia.

Selain Ki Hajar Dewantara yang menggunakan nama Nusantara dan pada Sumpah Pemuda menggunakan nama Indonesia, berikut asal asul nama lain Indonesia yang tercatat dalam sejarah.

Baca Juga: Genjot Produk Lokal Nusantara, Puluhan Pelaku Usaha Tampil di Creative Culture Home 

Nama Indonesia

Pertama kali nama Indonesia ditulis pada tahun1850 di artikel George Samuel Windsor Earl  dengan tajuk “On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations” di Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) yang terbit di Siangapura.

Kemudian penulis lain Richardson Logan menggunakan nama Indonesia yang terbit di JIAEA pada tahun 1850 dengan judul “The Ethnology of the Indian Archipelago” dan menjadikan nama Indonesia dikenal di dunia internasional.

Baca Juga: Arab Pegon, Digunakan Sejumlah Ulama Sejak Ratusan Tahun Lalu, Jadi Warisan Leluhur Nusantara  

Nama Zamrud Khatulistiwa

Nama Zamrud Khatulistiwa merupakan nama yang juga sering disebut untuk menggantikan nama Indonesia, nama tersebut digunakan karena Indonesia berada tepat di garis katulistiwa, gugusan pulau-pulau Indonesia yang hijau digambarkan sebagai batu permata zamrud.

Baca Juga: Mengenal 10 Peribahasa Nusantara, dari Aceh Hingga Papua, Berikut Arti dan Maknanya 

Nama Hindia

Nama Hindia berawal dari pelayaran Vasco da Gama yang berasal dari Portugis yang datang ke Indonesia pada tahun 1498.

Melihat pulau-pulau di perbatasan Samudara Hidia, Vasco da Gama kemudian menyebut Indonesia dengan nama Hindia, yang merupakan sebutan dari Herodotus sejarawan dari Yunani Kuno.

Baca Juga: Pelabuhan Karang Antu, Saksi Bisu Abad Kejayaan Kesultanan Banten, Pemegang Kendali Jalur Rempah Nusantara 

Nama The Malay Archipelago

Nama The Malay Archipelago berawal dari peneliti  Alfred Russel Wallace yang datang ke Indonesia pada tahun 1854-1682.

The Malay Archipelago merupakan bahasa Yunani yang memiliki arti menguasai laut atau kumpulan pulau-pulau Melayu, The Malay Archipelago mencakup daerah Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Lawang Abang, Makam Keramat Para Pejuang Islam Nusantara, Tempat Bersemayam Putra Sultan Banten ke-5 

Nama Nederlandsch Oost-Indie

Nama Nederlandsch Oost-Indie berawal dari penguasaan Belanda atas Indonesia yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman pada tahun 1596.

Nama Nederlandsch Oost-Indie memiliki arti Hindia Timur Belanda atau yang sering disebut Nederlandsch Indie atau Hindia Belanda.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Rempah Nusantara, Jadi Rebutan Bangsa Eropa, 5 di Antaranya Bahan Medis Bernilai Tinggi  

Nama Insulinde

Nama Insulinde tertulis pada buku Max Havelar yang terbit tahun 1860 ditulis oleh Eduard Douwes Dekker yang dikenal dengan Multatuli.

Nama Insulinde digunakan Eduard Douwes Dekker untuk mengganti nama Nederlandsch Oost-Indie yang tidak ia suka.

Akar kata Insulinde sendiri berasal dari Bahasa Latin yang memiliki arti Pulau Hindia, Insulinde berasal dari kata Insulair, Insula memiliki arti pulau dan Indus memiliki arti Hindia.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler