2021, BKKBN Lakukan Pendataan Keluarga dan Penanganan Stunting

- 10 Maret 2021, 00:17 WIB
Tangkapan Layar Webex Meet. Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo Sp.OG(K) saat menyampaikan materi dalam kegiatan 'Ngobrol Bareng Kepala BKKBN Bersama Jurnalis' secara virtual, Selas, 9 Maret 2021.
Tangkapan Layar Webex Meet. Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo Sp.OG(K) saat menyampaikan materi dalam kegiatan 'Ngobrol Bareng Kepala BKKBN Bersama Jurnalis' secara virtual, Selas, 9 Maret 2021. /Kabar Banten/Kasiridho

Hasto menegaskan bahwa BKKBN tidak akan bisa memperbaiki keluarga Indonesia menjadi lebih berkualitas jika tidak mengetahui potret keluarga saat ini.

Baca Juga: Sosialisasi Program Banggakencana, BKKBN Banten: Dibutuhkan Peran Berbagai Mitra

Menurut Hasto, pandemi menyebabkan Pendataan Keluarga yang awalnya direncanakan dilakukan pada 2020 diundur untuk dilakukan pada tahun ini.

Dia menyebut perbedaan Pendataan Keluarga dengan informasi statistik lain yang sudah beredar adalah karena data yang didapat bersifat mikro.

"Mikro itu potret satu persatu, jadi satu keluarga terpotret dengan baik by name dan by address," ujar Hasto.

Baca Juga: Wujudkan Penyuluh KB Profesional, Kompeten dan Kompetitif, Ini yang Dilakukan BKKBN Banten

Kemudian, kata dia, BKKBN telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai pelaksana percepatan penurunan stunting nasional. Pentingnya penanganan stunting itu sangat terlihat sekali bahwa adanya bonus demografi sangat membutuhkan SDM yang unggul untuk menunjang Indonesia Yang Maju.

“Bonus demografi ini adalah kondisi yang sangat luar biasa. Bahkan, bisa dikatakan puncak bonus demografi. Dugaan kita puncak demografi tercapai di tahun 2025 dan akan berkahir di tahun 2035. Tetapi, ketika kita melihat hasil sensus penduduk, jangan-jangan puncaknya sudah sekarang,” ujar Hasto.***

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x