Bukan Delta, Ternyata Covid-19 Varian Baru Ini yang Lebih Mematikan, Dr. Adam Prabata: Jangan Asal Klaim!

- 26 Juni 2021, 14:01 WIB
data raso kematian berdasrkan varian Covid-19 di Inggris
data raso kematian berdasrkan varian Covid-19 di Inggris /Tangkapan layar Twitter@AdamPrabata

“Rasio kematian akibat varian Delta sejauh ini ternyata LEBIH RENDAH dibanding varian lainnya yang kasusnya banyak (Alpha dan Beta),” tulis dr. Adam Prabata.

Dalam data tersebut disebutkan bahwa rasio kematian Varian Delta hanya sekitar 0,3 persen atau lebih rendah dari Alpha yang mencapai 1,9 persen, dan Beta sekitar 1,5 persen.“Jadi JANGAN asal klaim dulu kalau varian Delta ini LEBIH MEMATIKAN yaa,” tulisnya lagi.

Meski demikian, kata dia, data tersebut masih bisa berubah karena pemeirntah Inggris rutin mengupdate sekitar seminggu sekali.

“Yang perlu diingat, data ini bisa terus berubah ya, karena pemerintah Inggris rutin update data ini minimal seminggu sekali. Yang jelas klaim 'Varian Delta lebih mematikan' sejauh ini BELUM TERBUKTI,” katanya.

Pernyataan dr. Adam Prabata tersebut menuai pro kontra di antara netizen, dengan beragam argumennya di kolom komentar.

“kalau menurut news di Ausie varian delta ini bertahan di udara 16 jam artinya jaga jarak, masker dan mencuci tangan aja ga cukup...,” tulis akaun Twitter @VictoryAris.

“harus ada solusi seperti masker khusus dengan sirkulasi? atau double masker dan kacamata khusus?,” tulisnya lagi.

Netizen lainnya mengatakan bahwa sejak awal yang jadi konsen soal kecepatan transmisi penularan. Karena itulah rawan terjadi kolaps di fasyankes.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Vaksinasi Tak Perlu Lagi Syarat Domisili, Berikut Daftar RS Rujukan di Banten

“ Itu konteks di India dan Indonesia. Yang akan sangat berdampak hasilnya dengan yg terjadi di UK,: tulis akun Twitter @iaridlo.***

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x