Dengan penurunan angka pernikahan di Indonesia, masyarakat dihadapkan pada dinamika baru dalam kehidupan berpasangan.
Sementara para ahli memperkirakan bahwa tren ini akan berlanjut dalam dekade mendatang, yang pasti adalah bahwa pernikahan tidak lagi dianggap sebagai tonggak utama dalam hidup.
Kebebasan untuk mengejar pendidikan, karier, dan perkembangan pribadi menjadi pilihan yang semakin dihargai.
Baca Juga: Ingat! Menantu Bukan ART ataupun Murid Bimbel, Inilah Tips Untuk Mertua Agar Pernikahan Anak Sukses
Dalam melihat tren pernikahan yang berubah, masyarakat diundang untuk mempertimbangkan dan mendukung keputusan individu tanpa mengurangi nilai dari pilihan hidup yang berbeda.
Ini adalah langkah menuju masyarakat yang inklusif, di mana setiap orang dihormati dalam perjalanan unik mereka.***