Mengenal Kaulinan Budak Banten, Permainan Tradisional Gamsit, Cara Tentukan Pemenang dengan Adu Jari

22 Februari 2021, 18:04 WIB
Permainan Gamsut adu jari /Frely Rahmawati

KABAR BANTEN - Gamsit atau Gamsut, merupakan salah satu permainan tradisional atau kaulinan budak Banten yang kerap dilakukan untuk bertarung dalam menemukan pemenang. Permainan atau dalam bahasa sunda dikenal dengan Kaulinan Gamsit ini, medianya adalah menggunakan jari-jari tangan.

Gamsit tidak hanya dimankan oleh anak-anak saja. Namun kaum remaja, orang dewasa, bahkan orang tua juga sering memainkan permainan ini.

Bisa dimainkan oleh dua orang anak, baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, laki-laki dengan perempuan, atau sebaliknya. Caranya, dengan mengadu jari sebagai salah satu cara pengundian dalam menentukan pemenang.

Baca Juga: Tinjau Wisma Isolasi Pasien Covid-19, Ini Yang Ditemukan Sekda Pandeglang

Menurut buku permainan tradisional anak masyarakat Banten tahun 2014 yang disusun oleh Dadan Sujana dan Neli Wachyudin, sebagaimana dilansir KabarBanten.com, sebelum melangsungkan permainan Gamsit atau suten atau sut atau pingsut atau suit (suwit) ini , kedua belah pihak membuat kesepakan bersama untuk yang menang dan yang kalah.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul Nama Cilegon, Diambil dari Kata Air dan Kubangan, Daerah Rawa Berkembang jadi Kota Baja

Biasanya, dalam sebuah permainan, setelah melakukan Gamsit, pemenang dapat lebih dahulu bermain, dapat memberikan titah kepada yang kalah, mendapatkan point lebih atau senjata dalam permainan, dll sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang sudah disepakati sebelumnya.

Baca Juga: Cara Mudah Mengenali Aura dalam Diri Manusia, Cukup dengan Usap Bagian Anggota Badan Ini

Dalam permainan Gamsit, jari yang dapat digunakan hanya 3 jari yakni jempol (ibu jari) yang dianalogikan sebagai gajah, curuk (jari telunjuk) yang dianalogikan sebagai manusia, cinggir (jari kelingking) yang dianalogikan sebagai semut atau sireum.

Baca Juga: Puluhan Mobil Mewah Terseret Banjir, Rumah 'Jablay' Tenggelam, Postingan Ustad Kondang Ini Bikin Merinding

Dalam pertarungan antara ibu jari melawan telunjuk, seorang anak dikatakan memenangi permainan jika ia menunjukan ibu jarinya.

Baca Juga: Dalam Sehari, Dua Pesawat Jatuh di 2 Lokasi Berbeda

Hal tersebut, jika diibaratkan ibu jari adalah gajah, dan telunjuk adalah manusia, maka secara fisik, gajah akan menang karena bobotnya lebih besar dibanding manusia. Dalam pertarungan antara telunjuk melawan kelingking, seorang anak dikatakan memenangi permainan jika ia menunjukan telunjuknya.

Baca Juga: Pilkades Serentak di Kabupaten Serang Digelar 11 Juli, Ini Tahapannya

Hal tersebut, jika diibaratkan telunjuk adalah manusia, dan kelingking adalah manusia, maka secara fisik, manusia akan menang karena semut adalah makhluk yang kecil yang gampang diinjak oleh manusia.

Baca Juga: Dicari-cari Netizen Hingga Trending di Twitter, Anies Baswedan Beri Jawaban dengan Postingan Ini

Dalam pertarungan antara kelingking melawan ibu jari, seorang anak dikatakan memenangi permainan jika ia menunjukan kelingkingnya.

Baca Juga: Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Turun Tangan, Tanggul Citarum Jebol, TNI dan Polri Tahan Luapan Air dengan Ini

Hal tersebut, jika diibaratkan kelingking adalah semut dan ibu jari adalah gajah, maka yang menang adalah semut. Meskipun secara fisik gajah lebih besar, namun akal dari binatang tidak seperti manusia.

Baca Juga: Truk Fuso Terperosok, Jalan Raya Rangkasbitung-Cikande Macet Total

Hal tersebut bisa jadi gajah tidak bisa menginjak semut. Sementara, semut meskipun kecil, saat menggigit sangat menyengat.

Baca Juga: Rel KA Kedunggedeh-Lemah Abang Masih Terendam Banjir, PT KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh

Selain itu, perlawanan antara gajah dan semut juga bisa dijadikan pelajaran bahwa jangan pernah kita meremehkan sesuatu yang kecil, karena yang kecil bisa menjadi besar artinya bisa menandingi sesorang yang besar atau terkenal dengan tekad kuat yang dimilikinya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler