Terdampak Pandemi Covid-19, Guru Honorer di Kabupaten Serang Berjualan Ikan Hias

25 Februari 2021, 18:26 WIB
Aquarium Akar Pohon /Kabar Banten/Hashemi Rafsanjani

KABAR BANTEN - seorang guru honorer SMK Al Hamrah Kaibon Kabupaten Serang, pandai melihat peluang dan mampu memanfaatkan  trend yang sedang berkembang di masyarakat.

Sebagai upaya dalam bertahan hidup di masa pandemi, guru honorer yang bernama Yusuf tersebut memanfaatkan trend masyarakat yang sedang banyak menyukai ikan hias, dengan menjual wadah ikan atau aquarium hias akar jati dari berbagai ukuran mulai yang terkecil hingga yang terbesar.

Sebelum memulai usaha dengan berjualan aquarium akar jati, berbagai usaha lainnya seperti berjualan mie ayam baso sudah pernah digelutinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 25 Februari 2021, Leo dan Capricorn Dituntut Tegas dalam Memilih

Namun, jualan baso yang sempat dilakoninya  tidak bertahan lama karena ia merasa belum menemukan passion atau basicnya, sehingga ia pun beralih mencari hal lain yang dapat didagangkan untuk menambah penghasilan.

 Baca Juga: Presiden Lantik 3 Gubernur dan Wakilnya, Periodesasi Tertulis 2021-2024, Pemenang Pilkada 2020 hanya 4 Tahun?

Selain berjualan aquarium akar jati, sebenarnya usaha sampingan utamanya yang hingga sekarang masih digelutinya di rumah adalah jualan kosmetik.

 Baca Juga: Peduli Insan Pers, Jokowi Beri Vaksinasi Covid-19

Karena melihat kondisi pasar kosmetik yang sudah mulai ramai pesaing, guru honorer yang sudah memiliki satu anak tersebut mencari hal lain untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu usaha kosmetiknya tidak berjalan dengan mulus.

 Baca Juga: Purnabakti, Bupati Pandeglang Periode 2011-2016 Ini Budidaya Sayur Pakcoy

Berdasarkan wawancara KabarBanten.com dengan guru honorer yang biasa disapa Yusuf pada Kamis, 25 Februari 2021, ia menceritakan bahwa awal mula dirinya terpikir dan langsung memutuskan dengan modal nekat berjualan aquarium akar jati adalah pada saat dirinya melakukan tour.

 Baca Juga: Di Kota Tangerang, Satpol PP Hingga Guru Jalani Vaksinasi Covid-19

"Awal mulanya saya punya kenalan, lalu diajak tour di Bali sekitar bulan Desember lalu. Saat tour, saya melihat dan pandangan saya fokus tertuju ke aquarium cantik dengan tatakan akar jati, yang di pajang full dalam satu rumah," kata Yusuf  saat menjajakan dagangannya di pinggir jalan dekat alun-alun Kota Serang.

Baca Juga: Siapkan Tenda di Rumah Dinas, Pemkot Cilegon Pastikan Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Digelar Esok

"Lalu, seketika hal tersebut sangat menarik bagi saya, dan saya pun segera sercing di facebook, ada tidak yang sudah jualan aquarium hias tersebut di Serang, dan ternyata belum ada, akhirnya saya pun memutuskan untuk berjualan akuarium ikan hias tersebut," kata Yusuf menambahkan.

Baca Juga: Bawa Kabur Scoopy, Dua Maling Motor Diamankan Polisi

Dia merasa akan ada peluang dan potensinya tinggi jika berjualan aquarium akar jati di masa pandmei, dimana banyaknya masyarakat yang mulai senang dengan ikan hias. sejak itu, dia pun memutuskan untuk berjualan.

Baca Juga: Sebuah Minibus Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu di Kota Cilegon

Sejak awal memutuskan untuk berjualan, dirinya baru dua bulan berjualan di sekitar rumahnya di daerah Ciruas. Dia memberanikan diri untuk berjualan di luar daerah Ciruas seperti di alun-alun Kota Serang, terhitung baru tiga minggu berjalan.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Pemprov Banten Usulkan Pengembangan Kota Baru ke Pemerintah Pusat

Dia setiap hari berjualan jika tidak ada jadwal mengajar di sekolah. Mulai pukul 09.00 WIB sampai waktu magrib. Untuk harga aquarium sendiri bervariatif tergantung bentuk dan ukuran, dibandrol mulai dari Rp60.000 sampai Rp.225.000 dengan keuntungan perhari sekitar Rp100.000.

 Baca Juga: Di Kota Tangsel, Ada Replika Ka'bah dan Tempat Ibadah Seperti di Makkah, Ini Lokasinya

Karena usaha tersebut masih baru ia lakoni, bahkan belum ada di kota Serang, dirinya mengakui bahwa jualannya belum menghasilkan banyak, bahkan per hari kadang sama sekali tidak laku.

Tapi, ia tetap optimis untuk terus berjualan aquarium akar jati, karena memang di Serang sendiri, belum ada yang menjual produk yang sama, dan ia meyakini hal tersebut merupakan sebuah peluang yang baik.

Baca Juga: Jelang Swiss Open 2021: Beda Nasib Tiga Juara Dunia Junior Indonesia, PBSI Ungkap Alasannya

Untuk diketahui, selama masa pandemi ini, ia mengakui, banyak sekali sektor kehidupan yang terkena langsung dampak pandemi Covid-19. Sebagai guru honorer di sekolah swasta, jam kerja yang dimilikinya pun berkurang, dan itu mempengaruhi terhadap berkurangnya pemasukan yang ia dapatkan.

 Baca Juga: Pasca Banjir, Sampah di Kota Tangerang Capai Ratusan Ton, DLH Kerahkan 524 Personel

Selama satu minggu, biasanya ia bisa bekerja selama 12 jam, namun dengan adanya pandemi Covid-19, jam kerjanya dikurangi bahkan setengahnya menjadi 6 jam per minggu.

 Baca Juga: Kemenag dan BWI Sebut Literasi Wakaf di Indonesia Rendah, Ma'ruf Amin Ingin Diigitalisasi, Begini Caranya

Hal tersebut membuat dirinya mau tidak mau harus memutar otak mencari cara untuk bisa mendapatkan penghasilkan tambahan untuk membiayai kehidupan sehari-hari terutama untuk istri dan buah hatinya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler