PPKM Darurat Tak Berdampak Signifikan, Komisi II DPRD Kabupaten Serang Dorong Penerapan Lockdown

26 Juli 2021, 16:46 WIB
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang Sujai A Sayuti. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Komisi II DPRD Kabupaten Serang mendorong pemerintah menerapkan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sebab dengan lockdown dinilai akan lebih cepat untuk mengatasi Covid-19 dan tidak berlarut-larut.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang Sujai A Sayuti mengatakan, menyikapi adanya perpanjangan penerapan PPKM level 4 menurut dia masyarakat terdampak akan tambah kasihan.

Sebab sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat. Khususnya bantuan sembako dan lainnya.

Baca Juga: Ruang Fraksi PAN DPRD Kabupaten Serang di Kawasan Pendopo Bupati Terbakar

"Mengingat sampai sekarang makin banyak orang yang susah untuk cari nafkah. Karena kalau kita melihat seperti BST dan lain lain tidak merata dan tidak mencukupi untuk bekal hidup. Bagaimana dengan keluarga yang mempunyai anak 2 dan 3," ujarnya kepada Kabar Banten, Senin 26 Juli 2021.

Politikus Gerindra itu mengatakan walau saat ini diberikan kelonggaran untuk pedagang kaki lima, asongan, warteg dan warung kelontongan, namun permasalahannya sedikit orang yang membeli.

"Karena semua orang dilarang untuk mobilitas pekerja pada dikurangin hanya 50 persen. Aktivitas masyarakat tersendat karena tidak adanya lowongan kerja, jadi daya belu masyarakat juga sudah turun drastis," katanya.

Sehingga kata dia, masyarakat jadi merugi terutama yang berpenghasilan harian. Yang seharusnya dapat untuk makan karena adanya PPKM, semua jari hancur lebur nasib masyarakat kecil.

"Kita sebagai wakil rakyat sebagai representasi masyarakat yang ada di daerah, berharap bantuan untuk meringankan masyarakat yang terdampak PPKM ini segera di turunkan jangan nunggu mereka sekarat dulu," tuturnya.

Baca Juga: 3 Seniman Ini Melukis dengan Alat tak Biasa, Nomor 3 Jangan Berani Coba-coba

Sujai menjelaskan satu sisi dirinya setuju pemerintah berniat baik untuk menyelamatkan rakyat dari virus Covid-19 yang menular dengan cepat. Namun ia menyesal kan kenapa harus kebijakan PPKM atau level yang diterapkan.

"Kenapa enggak sekalian lockdown biar sekalian tidak ada aktivitas termasuk pom bensin tutup semua, stop total tapi pemerintah beri makan rakyat demi keselamatan bangsa," katanya.

Ia meyakini dengan penerapan lockdown akan lebih cepat menyelesaikan Covid-19, dan penghentian penyebaran Covid-19 bisa lebih cepat.

"Daripada seperti ini yang terus tidak selesai selesai sehingga korban makin banyak tapi tetap tidak menyelesaikan tentang penyebaran covid ini," ucapnya.

Oleh karena itu, dirinya lebih sepakat untuk diterepkan kebijakan lockdown. Namun dengan memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup masyarakat.

Baca Juga: Tempat Wisata Minta Dibuka Kembali, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang Sampaikan Alasan Menohok

Disinggung soal efektivitas penerapan PPKM darurat hingga level 4 selama ini, Sujai menilai hampir tidak ada efek penurunan penyebaran Covid-19 yang signifikan untuk Kabupaten Serang. Sebab Kabupaten Serang penduduk bukan berada di perkotaan tapi di perkampungan.

"Yang efek signifikan nya makin susah tidak bisa usaha, tidak bisa cari nafkah, banyak yang tambah miskin, karena kebetulan saya hidup di daerah pariwisata jadi mereka semua sangat terpukul terutama pedagang asongan di pantai," tuturnya.

Terutama petani kata dia, karena hasil bumi nya tidak ada harganya seperti pisang dan lainnya. Bahkan ada juga nelayan yang mengeluh, karena biasanya ia dapat ikan dari hasil memancing di laut diterima pengepul dengan harga Rp40 ribu per kilogram, akibat PPKM hanya dihargai Rp20-30 ribu.

Baca Juga: PPKM Level 4 dan 3 Diperpanjang, Berikut Syarat Perjalanan Terbaru Jawa dan Bali

"Sehingga antara bekal mancing dengan hasilnya tidak seimbang, jadi itu fakta yang terjadi di lapangan," ucapnya.

Ia mengatakan selama ini selalu berkomunikasi dengan satgas Covid-19, namun bagaimana pun mereka selalu berpatokan bahwa semua ini adalah kebijakan pusat.

"Jadi menurut pandangan saya ada PPKM dan tidak ada PPKM untuk penyebaran covid di Kabupaten Serang insyaallah tidak akan banyak penyebaranya seperti di perkotaan. Contoh kasus di rumah sakit RSDP yang punya Kabupaten Serang pasien Covid-19 sekitar 60 sampe 70 persen itu penduduk Kota Serang, berarti untuk Kabupaten Serang aman aman aja tidak terlalu harus di takutkan yg penting prokes ketat," katanya.**

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler