Prakiraan Cuaca di Banten hingga Dua Hari ke Depan Menurut BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem!

7 Desember 2021, 10:19 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem dan potensi banjir. /Pixabay

KABAR BANTEN – Sejumlah wilayah di Banten pada Senin 6 Desember 2021 dilanda hujan lebat dan menyebabkan beberapa daerah di pesisir pantai dilanda banjir rob. Kondisi sama didasarkan pada prakiraan cuaca di Banten akan terjadi pada dua hari ke depan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini pada Selasa 7 Desember 2021 berkenaan dengan prakiraan cuaca di Banten.

Dalam keterangan resminya, peringatan dini berupa prakiraan cuaca di Banten agar masyarakat mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah di Banten.

Baca Juga: Wilayah Pantai Cinangka Serang Dilanda Banjir Rob, Sejumlah Warung Terdampak, Ketua Balawista: Biasa Terjadi

Sejumlah wilayah tersebut yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang bagian Selatan, Kabupaten Tangerang bagian Selatan, dan Kota Tangerang Selatan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan cuaca ekstrem diprediksi masih akan menghantam sebagian besar wilayah Indonesia hingga 9 Desember mendatang.

Bahkan dia mewanti-wanti pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal.

Baca Juga: Gunung Semeru Setelah Erupsi Tiga Hari Lalu: 4 Kali Letusan, 1 Kali Guguran dan Tektonik Jauh

"Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan. Dengan indikasi aktifnya fenomena La Nina pada periode musim hujan ini, maka kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal harus lebih ditingkatkan," ungkap Dwikorita sebagaimana dikutip Kabar Banten dari laman resmi BMKG, Jumat 3 Desember 2021.

Dwikorita memaparkan, berdasarkan hasil analisis terkini, dalam sepekan kedepan diidentifikasi terjadi peningkatan aktivitas dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan potensi cuaca ekstrem secara umum di sebagian besar wilayah Indonesia.

Baca Juga: Banjir Rob, Warga 2 Desa di Kabupaten Pandeglang Mulai Mengungsi

Dijelaskan Dwikorita, bahwa saat ini Siklon Tropis Nyatoh masih berada di wilayah Samudera Pasifik Barat sebelah timur Filipina dengan intensitas yang masih menguat hingga 24 jam kedepan dengan pergerakan sistem ke arah utara-barat laut. Sedangkan bibit Siklon 94W yang berada di sekitar Teluk Benggala dalam periode 24 jam kedepan masih bergerak ke arah barat laut.

"Sistem Siklon Nyatoh dan Bibit 94W ini posisinya semakin menjauhi wilayah Indonesia, sehingga dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia menjadi tidak signifikan. Meskipun begitu, dampak terhadap potensi gelombang tinggi 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) masih perlu diwaspadai di beberapa wilayah perairan," tuturnya.

Baca Juga: Asal Usul dan Sejarah BMKG, Penyampai Informasi dan Peringatan Dini Bencana, Ini Tugas dan Fungsinya

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menambahkan bahwa fenomena lain yang meningkatkan curah hujan yaitu dengan masih aktifnya fenomena gelombang atmosfer (gelombang Kelvin, Rossby Ekuatorial, dan MJO) di wilayah Indonesia terutama bagian tengah dan timur yang dapat turut memperkuat peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam periode sepekan kedepan.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Banten dan Lampung Waspada, Ini Potensi Cuaca yang Bakal Melanda Wilayahnya Besok

MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin, kata Guswanto adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.

"Kondisi ini merata di seluruh wilayah Indonesia. Mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kep. Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, dan Lampung. Lalu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali," tuturnya.***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler