Tiga Penyakit Ini Meningkat di Kabupaten Serang, Akibat Cuaca dan Kekeringan

18 September 2023, 11:07 WIB
Kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi memberikan penjelasan terkait tiga penyakit meningkat akibat kekeringan. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Serang menyebutkan akibat musim kemarau belakangan ini, tiga macam penyakit mengalami peningkatan kasus.

Tiga macam penyakit tersebut yakni ISPA, kulit dan diare.

Peningkatan kasus tiga penyakit tersebut akibat berkurangnya air bersih yang digunakan masyarakat.

Baca Juga: Pemkab Serang Akan Gunakan Dana TT Segini untuk Tangani Darurat Kekeringan

Kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi mengatakan, untuk musim kemarau dengan suhu tinggi dan terjadi kekeringan, ada beberapa kasus penyakit yang meningkat.

Terutama tiga macam penyakit yakni ISPA, penyakit kulit dan diare.

Sebab dengan berkurangnya sumber air bersih dan masyarakat kesulitan mencarinya, sehingga kebersihan lingkungan menjadi berkurang.

"Kami imbau masyarakat kurangi kegiatan di luar kalau tidak diperlukan atau gunakan masker," ujarnya kepada Kabar Banten, Ahad 17 September 2023.

Ia mengatakan, karena sebelumnya sudah dibentuk satgas penanggulangan bencana kekeringan, masyarakat yang membutuhkan air bersih untuk minum dan lainnya bisa menghubungi kecamatan.

"Untuk kemudian disampaikan kepada satgas yang sudah terbentuk," ucapnya.

Baca Juga: Perubahan APBD Banten Tahun 2023, Empat OPD Dapat Porsi Anggaran Paling Besar

Menurut data kata Agus, daerah yang penyakit ISPA-nya tinggi ada di beberapa kecamatan.

Diantaranya di Jawilan, Pamarayan, Kramatwatu, Ciruas, dan Tanara.

"Kasus ISPA balita dan juga diatas lima tahun tinggi. Terus ada pneumonia balita dan peningkatan pneumonia dewasa juga," katanya.

Sedangkan untuk penyakit kulit kata dia kebanyakan berupa gatal.

Penyebabnya karena dehidrasi atau kekurangan asupan minuman dan cairan.

Bagi masyarakat yang terpapar tiga macam penyakit tersebut diimbau segera datangi puskesmas atau klinik terdekat.

"Agar segera teratasi," ucapnya.

Menurut dia untuk saat ini pemakaian masker tidak wajib hanya saja pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di luar ruangan dengan kondisi terik dan berdebu.

"Kami harap gunakan masker karena dapat mengurangi akibat polusi udara," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler