Pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 Kuatkan Ekonomi Banten

11 September 2020, 18:54 WIB
Proyek PLTU Jawa 9&10 di Banten /Dok. KB/

KABAR BANTEN - Pemerintah pusat menempatkan sejumlah proyek strategis nasional (PSN) di Provinsi Banten yang didominasi pembangunan infrastruktur. 

PSN tersebut diyakini dapat mendorong peningkatan ekonomi di provinsi ini, karena melibatkan ribuan masyarakat lokal. 

Salah satu PSN tersebut yakni pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10.

Baca Juga: PLTU Jawa 9-10 di Suralaya Dibangun Awal 2019

Terhadap pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan kalangan pengusaha, meyakini pembangunan pembangkit listrik ini bisa menjadi solusi atasi pengangguran dan perekonomian daerah yang terpuruk akibat pandemi yang berkepanjangan saat ini.

"Saya menilai akan segera dijalankannya pembangunan proyek (pembangkit) tenaga listrik Jawa 9 dan 10, bagus lah dari dari sisi tenaga kerja. Sepanjang itu betul- betul diawasi Disnaker bahwa yang diutamakan adalah tenaga kerja lokal, itu betul-betul mengurangi pengangguran," kata Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI ) DPD Banten, Syaiful Bahri kepada wartawan, Jumat 11 September 2020.

Dia menilai, pembangunan PLTU baru ini juga membuka celah bagi pengusaha lokal untuk bisa berkecimpung dalam aneka ragam pekerjaan. 

Baca Juga: Ombudsman Dorong Pemerataan Listrik di Banten

Namun, dia mengingatkan agar pengusaha daerah juga harus mengevaluasi diri, dan menambah skill kompetensi. 

Jika memang tidak mampu, kata dia, selayaknya pengusaha lokal bekerja sama dengan pengusaha luar, yang mengedepankan keikutsertaan pekerja lokal.

Di sisi lain, Syaiful juga mengingatkan pemerintah daerah. Adanya investasi segar di Banten, ujar dia, menuntut kreatifitas dari pemerintah daerah dalam mengelola dan menggali potensi ekonomi.

Baca Juga: Triwulan I 2020, Pertumbuhan Ekonomi Banten Alami Perlambatan

Investasi juga menuntut adanya regulasi yang baik. Salah satunya pajak, untuk bertambahnya pendapatan asli daerah serta pengentasan pengangguran di daerah.

Inisiasi Pemulihan Ekonomi

Diketahui, Provinsi Banten sendiri tengah mengalami kesulitan keuangan. Target pendapatan Pemerintah Provinsi Banten tahun 2020 turun, atau defisit pendapatan sebesar Rp1,796 triliun, dengan rincian APBD tahun 2019 kemarin sebesar Rp13,2 triliun turun menjadi Rp11,6 triliun pada APBD tahun 2020 ini. 

Terhadap PSN ini, Pemerintah Provinsi Banten menegaskan bahwa proyek strategis nasional memprioritaskan warga lokal sebagai pekerja.

Baca Juga: Subsidi Gaji Pekerja di Bawah Rp5 Juta, Disnaker Akan Koordinasi Dengan BPJS Ketenagakerjaan

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Al Hamidi mengatakan, penyerapan warga lokal ini, akan mendorong pendapatan per kapita. Dengan begitu, kata dia, secara langsung ikut mendorong pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19.

"PSN tetap memprioritaskan dalam rangka untuk tenaga lokal untuk mengerjakan PSN," kata Al Hamidi, di kesempatan terpisah, Kamis 10 September 2020.

Dia berharap, proyek PSN termasuk PLTU Jawa 9 dan 10 menginisiasi pemulihan ekonomi di provinsi tersebut. Selain itu, PSN di Banten juga berdampak langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banten. 

Baca Juga: 25 Ribu Tenaga Kerja Dirumahkan, PHK di Banten Tembus 7.500 Orang

"Jadi harapannya pemulihan ekonomi bagaimana sebanyak mungkin masyarakat bekerja, baik formal maupun informal," ujarnya. 

Sebelumnya, kelompok usaha Grup Barito Pacific Tbk menyatakan komitmen mendukung pemulihan ekonomi dalam negeri. 

Salah satu upayanya adalah mendukung terciptanya lapangan pekerjaan di Indonesia. Ini dilakukan melalui PT. Indo Raya Tenaga (IRT), konsorsium bersama anak usaha PLN, yakni PT Indonesia Power, yang siap menyerap sampai 10.000 tenaga kerja lokal dan nasional. Konsorsium ini membangun dan mengelola PLTU Jawa 9&10 yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Difokuskan untuk Daya Saing Daerah, APBD Banten 2021 Diproyeksikan Rp 15 T

Dalam pemberitaan, Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Salim Pangestu menyebutkan, seluruh tenaga kerja itu akan diserap IRT selama masa konstruksi perusahaan pembangkit listrik 2 x 1000 MW berteknologi maju, ultra super critical (USC), yang berlokasi di Suralaya, Banten

“Indo Raya Tenaga adalah proyek strategis nasional yang akan menyerap ribuan tenaga kerja, baik tenaga kerja biasa maupun tenaga kerja khusus seperti engineer. Kami harapkan terciptanya lapangan kerja baru ini dapat membawa dampak positif bagi pemulihan ekonomi Indonesia,” ujar Agus Salim Pangestu dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari wartaekonomi.co.id.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler