Picu Banjir, Terungkap Tujuh Penyebab Sungai di Banten Meluap

- 13 Desember 2020, 10:05 WIB
Petugas BPBD Kabupaten Serang saat memantau kondisi debit air di Bendungan Pamarayan, Kabupaten Serang, Senin 7 Desember 2020.
Petugas BPBD Kabupaten Serang saat memantau kondisi debit air di Bendungan Pamarayan, Kabupaten Serang, Senin 7 Desember 2020. /Dok. BPBD Kabupaten Serang/

KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mengindentifikasi penyebab sungai meluap yang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di kabupaten kota.

Diketahui, beberapa waktu lalu sejumlah titik di kabupaten kota dilanda banjir.

Banjir tersebut salah satunya diakibatkan oleh sungai yang meluap. 

Baca Juga: Terdampak Banjir, Jalan dan Jembatan di Kabupaten Lebak Rusak

Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, terdapat tujuh penyebab sungai meluap hingga mengakibatkan banjir di sejumlah titik kabupaten/kota. 

Pertama, intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Kedua, terjadi pendangkalan sungai akibat sedimentasi. 

Baca Juga: Waduh! Bibit Siklon Tropis Berada di Samudera Hindia, Waspada Potensi Bencana Ini Bisa Terjadi

Ketiga, terjadi penyempitan sungai terutama di perkotaan akibat bangunan. Keempat, terjadinya penebangan liar, sehingga recharge area atau area resapan air berkurang. 

Kelima, pembangunan kawasan permukiman yang belum mnyediakan daerah resapan air/seperti embung, sehingga limpasan air langsung ke sungai. Keenam, akibat buang sampah ke kali sehingga menimbulkan sumbatan.

Baca Juga: Mitigasi Bencana Sosial, Kemensos Resmikan Tugu Keserasian Sosial

"Ketujuh, banyak bukaan lahan, alih fungsi lahan (seperti untuk) pertambangan dan lain-lain," ucapnya. 

Adapun titik di Banten yang terdampak banjir beberapa waktu lalu terdiri atas Kabupaten Serang di 9 kecamatan, 19 desa, dan 6,888 KK/rumah.

Baca Juga: Banjir di Rangkasbitung Mulai Surut, Warga Tinggalkan Tempat Pengungsian

Kabupaten Pandeglang 11 kecamatan, 48 desa, dan 8772 KK/rumah. Kabupaten Lebak di 14 kec, 65 desa, 4097 KK/rumah. Di Kabupaten Lebak terdapat dua korban jiwa sebanyak 2 orang. 

Kota Cilegon di 6 kecamatan, 8 keluraha, dan 1648 KK. Terakhir, Kota Serang di 2 kecamatan, 4 kelurahan, dan 1000 an lebih KK. 

"Data masih diperbaharui oleh masing-masing kabupaten/kota," ucapnya. 

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Waspadai Hujan Lebat di Banten, Merata dari Cilegon Hingga Tangerang

Pihaknya telah melakukan penanganan dengan cara evakuasi, pendirian posko, dapur umum, serta pmberian bantuan logistik. 

"Dilakukan secara terkoordinasi dgn seluruh unsur. Ke depan harus lebih dioptimalkan mitigasi bencana, sehingga dapat mengurangi dampak banjir/bencana longsor lainnya," katanya. 

Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Banten Berlanjut, BMKG Kembali Keluarkan Peringatan Dini

Ia mengimbau masyarakat khususnya di daerah yang rawan longsor dan rawan banjir agar tetap selalu waspada. Hindari aktivitas di daerah yang mempunyai potensi bencana pada saat terjadi hujan deras.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, pihaknya telah menugaskan Sekda Banten untuk melakukan langkah-langkah penanganan terhadap banjir, termasuk juga memberikan bantuan bantuan sosial dan penanganan mitigasi. "Kita sudah ada (langkah)," ucapnya. 

Baca Juga: Berpotensi Undang Kerumunan, Hiburan Organ Tunggal Hajatan di Kota Serang Dibubarkan Satgas Covid-19

Tentang keputusan darurat bencana banjir di Banten, pemprov belum akan mengeluarkannya. Sebab, status bisa diputuskan jika terdapat minimal dua kabupaten/kota yang menetapkan darurat bencana. 

"Kalau pernyataan provinsi apabila kota atau kabupaten menyatakan dalam keadaan darurat," katanya. 

Baca Juga: Kronologis Ketua KPU Kota Tangsel Terpapar Covid-19 Hingga Meninggal Dunia

Terdapat beberapa dampak banjir yang diantisipasi pemprov, yaitu kerawanan sosial, kesehatan, dan masalah kebutuhan pokok. 

"Kerusakan akan kita lihat nanti. Kerusakan infrastruktur, perlu program-program yang jangka menengah dan jangka panjang. Sekarang juga sudah diinventarisasi di lapangan apa sih dampak kerusakannya apa saja. Adakah fasilitas fasilitas umum yang terganggu, kaya jembatan misalnya itu sedang kita inventarisasi," ucapnya.***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah