Lolos dari Ancaman La Nina, Produksi Padi di Banten Surplus

- 5 Januari 2021, 13:45 WIB
Kadistan Banten, Agus M Tauchid, dalam “Obrolan Mang Fajar” yang dipandu Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat, Rachmat Ginandjar, Selasa, 5 Januari 2021.
Kadistan Banten, Agus M Tauchid, dalam “Obrolan Mang Fajar” yang dipandu Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat, Rachmat Ginandjar, Selasa, 5 Januari 2021. /Dokumen Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Fenomena iklim global La Nina yang sudah terjadi sejak awal Oktober 2020, diprediksi menuju puncaknya dan akan berlanjut pada Mei 2021. Selama La Nina berlangsung, telah terjadi bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan longsor di beberapa daerah produksi pertanian.

Berdasarkan kejadian yang dihimpun Kabar-Banten.com, bencana banjir beberapa kali melanda beberapa daerah penghasil pertanian di Banten seperti Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

Selama fenomena La Nina, dua daerah tersebut dilanda banjir dan mengakibatkan ratusan hektar lahan persawahan (pertanian) dibayangi gagal panen karena terancam puso.

Baca Juga : Kredit Macet Capai Rp1,6 T, Bareskrim Polri Ikut Menagih, WH Ungkap Langkah Tangani Bank Banten

Di Kabupaten Serang misalnya, sebanyak 1.485 hektar sawah yang telah tertanami padi dengan usia 0 - 30 hari di wilayah Kabupaten Serang Rinciannya Pontang 452 ha, Tirtayasa 295 ha, Tanara 175 ha, Kragilan 93 ha, Lebak Wangi 86 ha, Carenang 75 ha.

Selanjutnya, Kibin 59 ha, Ciruas 50 ha, Binuang 46 ha, Kramatwatu 45 ha, Cikeusal 40 ha, Cikande 34 ha, Jawilan 25 ha, Anyer 10 ha. Sawah yang tergenang tersebut, rata-rata sedang dalam masa tanam dengan rentang usia antara 0 sampai 30 hari.

Begitu juga di Kabupaten Pandeglang, tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Pandeglang dalam dua hari terakhir, mengakibatkan banjir di 10 kecamatan yang selama ini menajdi wilayah lahan pertanian.

Kesepuluh kecamatan itu meliputi Kecamatan Munjul, Cikeusik, Patia, Picung, Angsana, Cigeulis, Sobang, Sindangresmi, Panimbang, dan Kecamatan Sukaresmi.

Baca Juga : Tingkatkan Produktivitas dan Ketahanan Pangan, 'Better Life Farming' Jangkau Petani Milenial

Namun, sektor pertanian di Provinsi Banten nampaknya lolos dari ancaman La Nina. Meski dilanda hujan deras yang mengakibatkan banjir, namun produksi padi di Banten mengalami surplus.

Berdasarkan data ststistik pertanian, produksi padi Provinsi Banten 2020 mencapai 2.148.874 juta ton gabah kering giling (GKG), atau meningkat sebesar 4.571.000 ton dibandingkan dengan produksi tahun 2019 yang sebesar 2.144.303.000 juta ton.

“Pada sisi ketersediaan produk beras, di tahun 2020 Provinsi Banten masih memiliki surplus sebesar 12.116 ton,” ujar Kepala Dinas Pertanian atau Kadistan Banten, Agus M Tauchid, dalam “Obrolan Mang Fajar” yang dipandu Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat, Rachmat Ginandjar, Selasa, 5 Januari 2021.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x