KABAR BANTEN - Di tengah ancaman tsunami setinggi 20 meter dan bayang-bayang megathrust di Selatan Jawa, gempa bumi berkekuatan magnitudo 4.3 melanda Bayah Kabupaten Lebak, Selasa 5 Januari 2021 pukul 22:13:08 WIB.
Kejadian tersebut hingga membuat wilayah Sukabumi dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4.3.
Baca Juga: Bertambah 345 Kasus Positif Covid-19 di Provinsi Banten, Duh! Klaster Hajatan Terbanyak
Episenter terletak pada koordinat 7.22 LS dan 106.13 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 km BaratDaya Bayah-Banten pada kedalaman 14 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar dasar laut.
Baca Juga: Penghapusan Formasi Guru Jadi CPNS Banjir Kritik, Pemerintah Buka Peluang PPPK Dapat Uang Pensiun
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Kecamatan Surade dan Kecamatan Curugkembar, dengan Skala Intensitas III MMI.
Baca Juga: Bantuan Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pastikan Tepat Sasaran, Kemenparekraf Gandeng BPK
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
Gempa bumi ini, merupakan yang kedua dari gempa bumi yang terjadi 5 jam sebelumnya melanda Bayah sekitar pukul 17:09 WIB.
Baca Juga: Pajak PJU Disoal, Cilegon Terancam Kehilangan PAD Ratusan Miliar
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3 itu, yang berada di lokasi 7.73 LS - 106.22 BT (88 km BaratDaya Bayah-Banten), dengan kedalaman 20 KM
Baca Juga: Kebutuhan Meningkat, KPM PKH Sebut Pencairan Bantuan Tunai Tepat
Namun yang perlu menjadi perhatian, guncangan gempa dari yang pertama dan kedua mengalami peningkatan.
Baca Juga: Keren! Pertanian Mulai Dilirik Milenial, Produksi Padi di Banten 10 Besar Nasional
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tulis BMKG dalam Instagram @bmkgwilayah2.***