Mengenal Asal Usul Nama Pulasari Pandeglang, Gunung Keramat Kerajaan Sunda, Tempat Ibadah Sunan Gunung Jati

- 28 Februari 2021, 23:38 WIB
Gunung Pulosari
Gunung Pulosari /dispar.bantenprov.go.id

KABAR BANTEN –Pulasari merupakan salah satu kecamatan di Pandeglang Banten, yang merujuk pada gunung terkenal di Banten. 

Dengan sumber mata air yang bersih dan segar, juga dihiasi beragam tumbuhan dan sumber daya alam lainnya yang memberikan suasana lingkungan yang asri.

Gunung Pulasari sendiri hingga kini terkenal sebagai gunung keramat, dengan berbagai cerita yang dahulunya banyak beragam peristiwa sejarah berkaItan dengan kerajaan Sunda.

Baca Juga: SK Pengangkatan Tatu-Panji dan Helldy-Sanuji tak Sebut Periode, Ini Penjelasan Pemprov Banten

Bahkan, masyarakat sekitar Banten dan luar Banten masih meyakini dan merasakan betapa keramatnya gunung Pulasari.

Baca Juga: Jawab SBY Bukan Pendiri PD, Faktor Dominan Figur Ini Diungkit, Jansen Sitindaon: Berkacalah Teman-teman!

Dilansir KabarBanten.com dari toponimi nama-nama tempat dalam buku Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten 2014 yang disusun oleh Juliadi dan Neli Wachyudin, Asal usul nama Pulasari yang merujuk pada salah satu gunung di Banten.

Baca Juga: 12 Pegawai Terkonfirmasi Covid-19, Kantor Disbudpar Kabupaten Lebak Tutup 3 Hari

Yaitu nama kecamatan yang kemungkinan asal namanya berasal dari nama sebuah tanaman Pulosari.

Baca Juga: Innalillahi!Kasepuhan Gunung Ciremai Meninggal Dunia, Sosok Peletak Dasar Kedaulatan Rakyat

Pulasari merupakan tanaman liar di daerah pegunungan yang namanya sering disebut dengan nama ‘Palasan’ atau nama latinnya yaitu Alyxia stellata, yang termasuk dalam keluarga Apocynaceae.

Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, KLHK Kembangkan Hutan Sosial Seluas 4.189 Hektar

Tanaman tersebut merupakan jenis tanaman yang merambat dengan kuliit batang putih yang memiliki wangi tertentu dan rasanya yang pahit.

Selain itu, kulit batangnya mengandung zat-zat samak, kumarin, zat pahit dan alkaloida.

Berdasarkan keterangan sejarah Banten, nama Pulasari yang merujuk pada salah satu Gunung.

Banyak diceritakan bahwa gunung Pulasari memainkan peran yang sangat penting terutama pada masa kerajaan Sunda di Banten Girang.

Baca Juga: Gelar Rapat Evaluasi, BKS PTN Barat Akan Gunakan Computer Based pada SMMPTN 2021

Sebagai tempat yang memiliki nilai kekeramatan yang berkaitan dengan kekuasaan politik Sunda, sebagaimana dicatat oleh Guillot, dkk.

Menurut Guillot dkk tahun 1996 menyatakan bahwa sampai abad ke XVI gunung Pulasari merupakan tempat yang masih menjadi tempat keramat di Banten dan sebagai pusat suci kerajaan Hindu.

Dalam manuskrip Babad Banten karangan Djajadiningrat tahun 1983, gunung Pulasari merupakan tempat yang berperan dalam proses islamisasi Banten yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati bersama anaknya Hasanuddin yang konon.

Baca Juga: Wagub Banten Andika Hazrumy Ajak Remaja Masjid Lakukan Hal Ini Perangi Covid-19

Gunung Pulasari ini merupakan salah satu tempat yang dijadikan sebagai tempat berlangsungnya serangkaian upacara keagamaan.

Gunung Pulasari juga dinyatakan Sunan Gunung Jati merupakan tempat tinggal 800 ajar (domas) yang dipimpin oleh Pucuk Umun, yang konon merupakan seseorang yang berhasil dikalahkan oleh Hasanuddin melalui adu ayam.

Baca Juga: Di Kota Serang, Betonisasi Jalan Belum Bisa Direalisasikan, Ini Alasannya

Kemudian, Hassanudin selama sepuluh tahun tinggal bersama ajar di gunung Pulasari.

Selain itu, diceritakan bahwa gunung Pulasari juga merupakan tempat yang diperintahkan Raja bernama Ragamulya atau Prabu Surya Kencana sebagai tempat kedudukan Pajajaran.

Baca Juga: BIG MATCH! Prediksi, Head to Head dan Live Streaming AS Roma vs AC Milan

Atau yang disebut dengan Pucuk Umun (Panembahan Pulasari), yang membuat Pusat kerajaan tersebut sulit ditembus.

Namun, berhasil direbut oleh pasukan Islam pada masa pemerintahan Maulana Yusuf.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Disbudpar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x