Ini Penyebab Kota Cilegon Masih Berstatus Zona Oranye Covid-19

- 15 Maret 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Hampir dua pekan, ketika daerah lain sudah menjadi zona kuning, Kota Cilegon masih berstatus zona oranye penyebaran Covid-19.

Beberapa hari lalu Kota Cilegon mendapat penghargaan dari BNPB, terkait dengan sinergitas dalam penanggulangan Covid-19.

Namun, hal tersebut tidak berkaitan langsung dengan status zona.

Baca Juga: Kabar Banten Raih Penghargaan dari BNPB Sebagai Media Pendukung Penanganan Covid-19

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Cilegon Dana Sujaksani ketika di konfirmasi mengatakan, faktor yang menyebabkan Kota Cilegon masih berada di zona oranye yaitu tingkat kematian akibat Covid-19 yang masih tinggi.

“Artinya, kami harus kencangkan ikat pinggang dan berlari kencang untuk meminimalisir kasus kematian akibat Covid-19," ujar Dana, Senin 15 Maret 2021.

"Pada tingkat nasional sebesar 2 persen lebih, Kota Cilegon masih di angka 3 persen. Ini yang kemudian menjadi pokok bahasan kami di tim gugus tugas,” katanya, menambahkan.

Dia mengatakan, untuk itu pihaknya tetap melakukan pengawasan yang melekat sesuai dengan surat keputusan pembatasan kegiatan dalam rangka pencegahan virus Corona.

Data penyebaran angka Covid-19 yang dikeluarkan oleh Dinkes Banten per 14 Maret 2021.
Data penyebaran angka Covid-19 yang dikeluarkan oleh Dinkes Banten per 14 Maret 2021.

Surat dengan nomor 01/02/2021 tentang Instruksi Wali Kota yang ditujukan kepada Camat, Lurah, Ketua RT dan RW tersebut, isinya meminta agar mengaktifkan Posco Covid-19 pada wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Kota Serang Zona Kuning Covid-19, Sudah Bisa Belajar Tatap Muka?

“Pokoknya, walaupun Kota Cilegon sudah zona oranye, kami tidak mau kecolongan. Terus melakukan pemantauan pada setiap kerumunan dan juga keramaian," ujarnya.

Data sampai dengan 14 Maret 2021 untuk kontak erat 7.373 kasus, kasus suspek 3.749 orang dan kasua probable 1. Sementara  dirawat 188 orang, sembuh 4.501 orang dan meninggal 149 orang.

Selain angka kematian yang tinggi, kata dia, penyebab masih zona oranye adalah masih banyaknya warga terutama pedagang di pasar-pasar, yang membuat gugus tugas harus terus melakukan sosialisasi.

Salah satunya adalah Pasar Kranggot. Di pasar itu, kata dia, banyak warga dan pedagang yang tidak memakai masker. 

"Saya mendapat informasi di pasar ini masih banyak pedagang yang tidak mematuhi Prokes. Kami menghimbau, mari kita bersama-sama menerapkan protokol kesehatan dalam rangka Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pasar Kranggot, " tuturnya. ***

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah