Dewan Kabupaten Lebak Pertanyakan Uang Rp10,9 Miliar, Dirut PDAM Tirta Multatuli tak Tahu Dimana Uangnya

- 29 April 2021, 21:00 WIB
Suasana Rapat Dengar Pendapat PDAM Tirta Multatuli dengan Komisi II DPRD Lebak, Kamis, 29 April 2021.
Suasana Rapat Dengar Pendapat PDAM Tirta Multatuli dengan Komisi II DPRD Lebak, Kamis, 29 April 2021. /Kabar Banten/Purnama Irawan

KABAR BANTEN - Plt Dirut PDAM Tirta Multatuli Kabupaten Lebak Wawan Kuswanto tidak mengetahui keberadaan uang penyertaan modal PDAM bersumber dari APBD Kabupaten Lebak sebesar Rp10.950.000.000.

Menurut Plt Dirut PDAM Tirta Multatuli, Wawan Kuswanto, uang sebesar Rp10.950.000.000 bersumber dari APBD Kabupaten Lebak untuk penyertaan modal PDAM Tirta Multatuli sudah ditransfer dari kas daerah ke kas PDAM Tirta Multatuli.

Keberadaan uang APBD untuk penyertaan modal PDAM Tirta Multatuli senilai Rp10.950.000.000 tersebut juga dipertanyakan oleh Komisi II DPRD Kabupaten Lebak.

"Saya sendiri begitu masuk (menjabat plt Dirut) PDAM, yang saya tanya ke pegawai terkait uang Rp10.950.000.00 itu. Namun saya belum tahu, untuk belanja apa saja, sisanya berapa dan uangnya ada di mananya," ujar Wawan Kuswanto kepada Kabar-Banten.com usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat PDAM Tirta Multatuli dengan Komisi II DPRD Lebak, Kamis, 29 April 2021.

Baca Juga: Menjelang Lebaran Idul Fitri, Ketua DPRD Lebak Minta Disnaker Kawal THR Pekerja

Wawan Kuswanto menjelaskan, dirinya belum mengetahui karena belum menerima laporan atas penggunaan uang Rp10.950.000.000 dari pegawainya. Soalnya uang itu dari Kas Daerah Kabupaten Lebak sudah ditransfer dan masuk ke kas PDAM Tirta Multatuli.

"Saya sudah minta segera kepada bagian itu untuk laporan ke saya namun sekarang belum saya terima laporannya. Saya ingin tahu saldonya sisa berapa lagi saya enggak hapal saya sudah minta laporan keuangannya kepada bagian-bagian terkait karena saya kerja baru 3 minggu belum satu bulan," katanya.

Wawan Kuswanto mengungkapkan, di PDAM Tirta Multatuli saat ini ia mengemban amanah sebagai Plt sehingga kewenangannya masih terbatas. Dengan kewenangan terbatas sementara ini keputusan kebijakan juga masih terbatas belum dapat menganti ataupun merekrut karyawan baru untuk dapat membawa PDAM lebih baik ke depannya.

"Saya akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat itu nomor 1 karena air minum itu merupakan kebutuhan masyarakat. Sehingga itu harus diutamakan jadi misalkan ada mati atau gangguaan harus sesegera mungkin droping air kemudian mengganti mesin pompa air dengan yang bagus," katanya.

Baca Juga: Jelang Lebaran Idul Fitri, PNS Tak Boleh Cuti

Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Lebak, Eko Prihadiono menilai kinerja manajemen PDAM Tirta Multatuli sangat buruk.

"Sebab tiap tahun minta anggaran penyertaan modal untuk meningkatkan pelayanan PDAM tetapi hasilnya ternyata uangnya enggak dipakai belanja ganti peralatan mesin pompa tetapi buat pemeliharaan. Makanya saya sangat heran ada apa kok bisa begitu," katanya.

Keherannya bertambah, pada saat pengajuan tahun 2020 lalu minta penyertaan modal Rp10.950.000.000 dengan alasan mau belanja buat ganti mesin pompa tetapi kenyataannya setelah oleh DPRD disetujui uang tersebut ternyata belum dibelanjakan.

"Lalu kalau begitu uang tersebut dikemanakan dan digunakan untuk apa saja. Ini yang belum saya ketahui dan sudah meminta kepada pihak PDAM untuk segera membuatkan laporan keuangannya karena kita ingin tahu ke mana larinya ini uang kok enggak sesuai dengan diusulkan saat minta bantuan penyertaan modal," katanya.

Eko menilai, kinerja manajemen PDAM Tirta Multatuli sangat buruk karena tidak menggunakan uang penyertaan modal untuk kepentingan masyarakat. Sementara ini uang penyertaan modal diambil tetapi pelayanan kepada masyarakat masih buruk dengan kondisi air keruh, bau kaporit dan paling parah yaitu sering mati.

"Orang mau ibadah puasa malahan airnya mati. Ternyata uang ada tidak digunakan buat belanja alat baru malahan buat pemeliharaan ini persoalan serius yang harus segera disikapi," katanya.

Baca Juga: Bupati Lebak Tunjuk Asda II jadi Plt, PDAM Tirta Multatuli Punya Dirut Baru

Wakil Ketua Komisi II DPRD Lebak, Iyang mengaku, dirinya juga pelanggan PDAM Tirta Multatuli.

"Namun itu tadi dari dulu PDAM mengalami masalah klasik yaitu sering mati karena mesin pompa. Kenapa gak dibelikan yang bagus biar awet bukan malahan tiap tahun tiap mau puasa pasti ngalamin air PDAM mati," katanya.

Iyang menilai, jajaran pegawai di PDAM Tirta Multatuli perlu dievaluasi. Sebab masalah dihadapi PDAM bukan masalah baru tetapi masalah klasik namun tidak segera dilakukan perbaikan.

"Padahal Dewan sudah menyetujui belanja mesin pompa dan lainnya. Termasuk menyetujui penyertaan modal sebesar Rp10.950.000.000 namun kita enggak tahu uang tuh uangnya dikemanakan sehingga perlu dilakukan pemanggilan secara khusus untuk meminta penjelasan laporan keuangan PDAM Tirta Multatuli khususnya yang 2020 dan 2021," katanya.

Ketua Komisi II DPRD Lebak Basirun berharap kepada Plt Dirut PDAM Tirta Multatuli agar ke depannya ada perubahan ke arah lebih baik.

"Jangan sampai sebentar-sebentar masyarakat ngeluh, air keruh, air bau, air macet. Jika perlu rombak dan ganti pegawai kalau memang tidak bisa bekerja, cari pegawai yang memang ahli di bidangnya agar PDAM Tirta Multatuli ke depan dapat melayani masyarakat dengan baik," katanya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x