KABAR BANTEN - Pemberlakuan PPKM Darurat telah berdampak pada usaha penyeberangan di sejumlah pelabuhan di Indonesia.
Dimana jumlah penumpang penyeberangan di sejumlah pelabuhan di Indonesia berkurang drastis.
Namun jangan salah, meski pun begitu namun PT ASDP Indonesia Ferry di sejumlah pelabuhan di Indonesia, kebanjiran jenis angkutan yang satu ini.
Baca Juga: Syarat Penyeberangan Pelabuhan Merak ke Bakauheni Ditambah, Penumpang Wajib Tahu!
Berdasarkan informasi dari PT ASDP Indonesia Ferry, data rata-rata harian total penumpang yang yang melintas dari Pelabuhan Merak Banten ke Pelabuhan Bakauheni Lampung pada masa PPKM Darurat periode sebanyak 20.444 orang.
Itu turun 36,9 persen bila dibandingkan saat pra PPKM Darurat sebanyak 27.989 orang.
Sedangkan data rata-rata harian total kendaraan yang melintas dari Pelabuhan Merak Banten ke Pelabuhan Bakauheni Lampung pada masa PPKM Darurat sebanyak 5.460.
Itu turun 29,6 persen bila dibandingkan saat pra PPKM Darurat sebanyak 6.930 unit.
Sementara data rata-rata harian total penumpang yang melintas dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk pada masa PPKM Darurat sebanyak 5.535 orang.
Itu turun 50,6 persen bila dibandingkan saat pra PPKM Darurat sebanyak 10.923 orang.
Kemudian data rata-rata harian total kendaraan yang melintas dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk pada masa PPKM Darurat sebanyak 2.277 unit.
Itu turun 37,2 persen bila dibandingkan saat pra PPKM Darurat sebanyak 3.628 unit.
Namun begitu, pelabuhan-pelabuhan penyeberangan di Indonesia tidak kehilangan angkutan jenis kendaraan logistik selama PPKM Darurat.
PT ASDP Indonesia Ferry menjadi fokus melayani kargo atau barang secara maksimal.
Terlebih layanan sektor logistik atau angkutan barang ini tetap berjalan sejak awal Pandemi Covid-19 di 2020.
Adapun tren angkutan logistik selama pra PPKM dan pasca PPKM Darurat relatif stabil dan cenderung meningkat.
Kondisi ini terlihat betul di Pelabuhan Merak Banten - Pelabuhan Bakauheni Lampung dan Pelabuhan Ketapang - Pelabuhan Gilimanuk.
Data rata-rata harian angkutan truk yang melintas dari Pelabuhan Merak Banten ke Pelabuhan Bakauheni Lampung pada masa PPKM Darurat sebanyak 2.606 unit.
Itu turun 5,7 persen bila dibandingkan saat pra PPKM Darurat periode sebanyak 2.766 unit.
Sebaliknya data trafik rata-rata harian angkutan truk yang melintas dari Pelabuhan Bakauheni Lampung ke Pelabuhan Merak Banten pada masa PPKM Darurat sebanyak 2.828 unit.
Baca Juga: Sandy Walsh Cetak Gol Sensasional untuk KV Mechelen, Lakukan Sundulan Terbang
Itu naik 4,1 persen bila dibandingkan rerata per hari saat pra PPKM Darurat periode sebanyak 2.716 unit.
Diikuti data trafik rata-rata harian angkutan truk yang melintas dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk pada masa PPKM Darurat sebanyak 1.231 unit.
Itu turun 6 persen bila dibandingkan rerata per hari saat pra PPKM Darurat periode sebanyak 1.302 unit.
Diikuti data trafik rata-rata harian angkutan truk yang melintas dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang pada masa PPKM Darurat sebanyak 1.278 unit.
Itu turun 1,5 persen bila dibandingkan rerata per hari saat pra PPKM Darurat periode sebanyak 1.298 unit.
Namun PT ASDP Indonesia Ferry memastikan kapasitas kapal yang melayani kebutuhan penyeberangan di Jawa-Bali selama PPKM Darurat tetap memadai.
Itu karena tidak ada pengurangan terkait dari kapasitas kapal maupun trip.***