Bendungan Sindangheula Overload, Air Melimpah ke Sungai Cibanten, Terungkap Penyebab Banjir Kota Serang

- 4 Maret 2022, 18:28 WIB
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) I Ketut Jayada bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Wali Kota Serang Syafrudin berkoordinasi saat meninjau Bendungan Sindangheula yang ternyata overload dan membuat air meluap ke Sungai Cibanten dan diduga jadi penyebab banjir Kota Serang dan Kabupaten Serang.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) I Ketut Jayada bersama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Wali Kota Serang Syafrudin berkoordinasi saat meninjau Bendungan Sindangheula yang ternyata overload dan membuat air meluap ke Sungai Cibanten dan diduga jadi penyebab banjir Kota Serang dan Kabupaten Serang. /sda.pu.go.id

KABAR BANTEN -Terungkap kondisi Bendungan Sindangheula saat curah hujan tinggi berdurasi panjang, pada Selasa, 1 Maret 2022.

Dengan curah hujan tinggi berdurasi panjang, Bendungan Sindangheula overload hingga air melimpah ke Sungai Cibanten.
 
Dari banjir yang tercatat di Bendungan Sindangheula, mendekati Q200 tahunan atau cukup signifikan menimbulkan dampak di hilirnya.
 
Untuk diketahui, Sungai Cibanten yang meluap hingga menyebabkan banjir Kota Serang dan Kabupaten Serang memunculkan dugaan berasal dari Bendungan Sindangheula.
 
Setelah diguyur hujan deras berdurasi panjang, sejumlah wilayah Kota Serang dan Kabupaten Serang terendam banjir.
 
 
"Memang kemarin terjadi banjir yang cukup luar biasa," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3) I Ketut Jayada, dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari sda.pu.go.id, pada Kamis, 3 Maret 2022.
 
Dari hasil pengamatannya, terdapat curah hujan yang cukup tinggi dan durasinya cukup panjang. 
 
"Itu sekitar 243 mm yang terjadi di hari kemarin," katanya menjelaskan.
 
Apalagi, dari banjir yang tercatat di Bendungan Sindangheula mendekati Q200 tahunan, sehingga cukup signifikan menimbulkan dampak di hilirnya.
 
Perlu diketahui, kapasitas tampungan di Bendungan Sindangheula hanya 9 juta meter kubik per detik atau mengalami overload.
 
Kondisi itu yang kemudian membuat air limpasan ke Sungai Cibanten. Dari hasil perhitungan, debit yang diterima itu sebanyak 11 juta meter kubik. 
 
"Ada kelebihan yang harus mengalir ke laut. Secara alamiah ini bukan kesengajaan, tapi memang begitu penuh kapasitasnya, maka mengalir ke sungai,” ucap Ketut.
 
Dia menegaskan prinsip bendungan itu adalah hanya menampung air, sehingga ketika kapasitasnya tidak memenuhi akan melimpah dengan sendirinya dan mengalir alami ke sungai.
 
Dia menolak banjir Kota Serang dan Kabupaten Serang merupakan kiriman dari Bendungan Sindangheula.
 
"Bayangkan ada 9 juta meter kubik yang ditampung di Bendungan. Ini bukan masalah kiriman, ini alamiah karena hujan di hulu menyebabkan banjir,” lanjutnya.
 
 
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Kota Serang dan Kabupaten Serang, dan bersepakat untuk membenahi di hilirnya. 
 
"Ini dilakukan agar badan sungai berfungsi sebagaimana mestinya," katanya.
 
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Wakil Gubernur Banten, Wali Kota Serang, untuk membenahi hilir.
 
"Supaya badan sungai ini siap menampung kelebihan banjir tadi, terutama terkait penataan dan penertiban," ujarnya.
 
Ketut mengungkap hal mengejutkan bahwa di hilir ini sungainya banyak terkooptasi.
"Adanya bangunan-bangunan sudah dibangun di badan sungai bukan di pinggir sungai lagi," katanya.
 
 
Akibat kondisi tersebut, kata dia, sungai menyempit dan membuat kapasitas dialirkan di Bendungan Sindangheula tidak mampu lagi, sehingga dialirkan ke badan sungai.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: sda.pu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x