Naik ke Level III, Badan Gunung Anak Krakatau Masuk Kategori Rawan Bencana, Ini Rekomendasi untuk Masyarakat

- 25 April 2022, 08:00 WIB
Gunung Anak Krakatau atau GAK tampak mengeluarkan pijar berwarna oranye dan telah naik level dari II ke III.
Gunung Anak Krakatau atau GAK tampak mengeluarkan pijar berwarna oranye dan telah naik level dari II ke III. /Tangkapan layar YouTube Indonesia Volcano Monitoring


KABAR BANTEN - Gunung Anak Krakatau atau GAK yang berada di Perairan Selat Sunda terus meningkat kan aktivitas nya. Bahkan pada Minggu 24 April 2022, status Gunung Anak Krakatau naik level dari II ke III.

Melalui siaran pers yang dikutip Kabar Banten dari laman magma.esdm.go.id Minggu 24 April 2022, Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda Lampung sejak kelahirannya pada Juni 1927 hingga saat ini telah terjadi erupsi berulang kali. Sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.

Pasca erupsi yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018, kemudian kolapsnya tubuh bagian barat daya Gunung Anak Krakatau membuat ketinggiannya saat ini hanya 150 meter diatas permukaan laut.

Baca Juga: IISMA Edisi Vokasi, Kemendikbud Ristek Sediakan 400 Kuota untuk Mahasiswa

Karakter letusan GAK berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara 1-6 tahun.

"Erupsi ini menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava," tulis Kepala Badan Geologi PVMBG Eko Budi Lelono dalam siaran pers nya.

Ia mengatakan secara visual tinggi hembusan asap selama periode 1-24 April 2022 dari arah pos PGA Pasauran dan Kalianda yang diperlihatkan melalui CCTV tampak tertutup kabut.

Saat cuaca cerah reramati hembusan asap kawan berwarna putih dengan inensitas tipis hingga tebal. Tinggi kolom hembusan sekitar 25-3.000 meter dari atas puncak GAK dengan angin lemah hingga kencang jw arah Utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.

Baca Juga: Pasca Libur Idul Fitri 1443 Hijriah, ASN Kabupaten Serang Akan Disidak, Jangan Coba Coba Bolos

Letusan teramati dengan tinggi kolom 50-2.000 meter dari atas puncak. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara dan selatan.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x