Ratusan Warga Kabupaten Serang Terpapar Campak, Kecamatan Ini Tertinggi

- 14 Februari 2023, 09:31 WIB
Potret kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi. Ratusan warga di Kabupaten Serang terpapar campak.
Potret kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi. Ratusan warga di Kabupaten Serang terpapar campak. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Ratusan warga Kabupaten Serang terutama anak-anak terpapar campak pada awal tahun 2023.

Dinas Kesehatan Kabupaten Serang mencatat hingga pertengahan Februari sudah ada 289 kasus campak terjadi di Kabupaten Serang.

Kasus campak tersebut tersebar di seluruh kecamatan se-Kabupaten Serang.

Baca Juga: Mirip di KP3B, Pemprov Banten Akan Perlebar Jalan Pasar Baros Kabupaten Serang

Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi mengatakan, saat ini muncul beberapa kasus campak terjadi di Kabupaten Serang.

Berdasarkan data hingga saat ini sudah ada 289 kasus campak terjadi di Kabupaten Serang.

Jumlah tersebut tersebar di beberapa kecamatan dengan Kecamatan Pabuaran tertinggi diangka 48 kasus.

Diikuti Kramatwatu 42 kasus, Ciruas 19 kasus, Gunung Sari 17 kasus, Anyar 16 kasus, Waringinkurung 14 kasus, Cikande 13 kasus, Baros 12 kasus, Ciomas 12 kasus. Sisanya tersebar di beberapa kecamatan.

Agus mengatakan, salah satu penyebab tingginya kasus campak akibat masih banyak anak belum mendapatkan vaksinasi tahun 2021 dan 2022.

"Karena campak adalah penyakit yang bisa dicegah melalui vaksinasi masyarakat," ujarnya kepada Kabar Banten, Senin 13 Februari 2023.

Baca Juga: Bersiap! Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka 2023 Segera Dibuka, Ini Data yang Diperlukan

Ia mengatakan, faktor masih adanya yang belum vaksin karena masyarakat masih ada yang enggan ke posyandu untuk vaksin.

Selain itu saat pandemi kunjungan ke posyandu masih dibatasi.

"Harus segera (vaksin) makanya dilakukan BIAN itu salah satu untuk percepatan vaksinasi bagi balita yang belum vaksin saat pandemi Covid-19," ucapnya.

Ia berharap masyarakat tetap timbul perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS.

Kemudian bagi yang sudah terpapar diharapkan orang tua mengenali gejala pada anaknya, kemudian segera dibawa ke Puskesmas atau RS untuk ditangani.

Baca Juga: Tangani Inflasi di Banten, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar: Dana BTT Rp79 Miliar Siap Dipakai

Gejala kasus campak yakni demam tinggi, mata berair, dan berlendir.

Jika dibiarkan penyakit campak bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu harus segera ditangani.

Agus mengatakan, dengan data saat ini diakui terjadi peningkatan signifikan.

Namun demikian untuk dipastikan campak, ketika ada gejala akan diperiksa di laboratorium dan butuh waktu.

"Kasus suspek campak kemarin belum ada hasil laboratorium," ucapnya.

Ia mengatakan, untuk mengatasi sebaran campak tersebut perlu dukungan dari semua pihak agar mendorong kegiatan imunisasi bagi bayi dan balita.

"Untuk menciptakan kekebalan di populasi. Karena faktor risiko tertinggi disebabkan belum mendapatkan atau tidak imunisasi," katanya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x