Sementara itu, Sulaiho, yang merupakan pemilik warung, merasakan adanya perbedaan setelah menjadi warung digital dibanding sebelumnya saat masih menggunakan jual beli secara konvensional, mulai dari sistem stok barang hingga pencatatan penjualan.
"Stok barang lebih banyak, warga juga lebih antusias untuk belanja," bebernya.
Baca Juga: Waspada Inflasi, Pemprov Banten Siap Siaga, ini Penjelasan Plh Sekda Banten soal BTT Rp79 Miliar
Lebih lanjut Sulaiho, menambahkan, harga beli dan jual dari setiap produk yang dijual juga masih lebih murah dibanding sebelumnya namun masih tetap memberikan keuntungan. "Sekarang, untuk stok barangnya dikirim ke warung via order, jadi lebih cepat, dan penjualannya sekarang lebih meningkat lagi," pungkasnya.
Sebagai informasi, Warung Rakyat Berbasis Digital, memanfaatkan akun "Pikkat" yang terdapat di sosial media Telegram, untuk kemudian proses belanja bisa dilakukan dengan memilih warung dengan radius 1 hingga 2 Kilometer dari lokasi pembeli. ***