Vaksinasi HPV Multivalen Diklaim Optimal Cegah Kanker Leher Rahim atau Serviks, Disarankan Sejak SD

- 13 September 2023, 12:46 WIB
dr Alexy Oktoman Djohansyah, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan Onkologi.
dr Alexy Oktoman Djohansyah, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan Onkologi. /Dok. Kabar Banten

"Ini berlaku untuk laki-laki dan perempuan, karena laki-laki pun bisa tertular dan terinfeksi virus HPV ini, kalau wanita di mulut rahim menjadi kanker serviks, kalau laki-laki biasanya di daerah sekitar mulut terinfeksinya," bebernya.

Selain itu, salah satu yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus HPV, yakni mendeteksi dini infeksi virus tersebut, yakni dengan melakukan Pap Smear secara rutin satu tahun sekali.

"Memang satu-satunya cara untuk mendeteksi kanker serviks adalah Pap Smear, karena harus secara langsung melihat dan mendeteksi virusnya, tidak bisa dilakukan secara kasat mata karena gejalanya mirip dengan penyakit reproduksi lainnya," ungkapnya.

Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang takut maupun malu untuk melakukan Pap Smear lantaran vagina harus dibuka dan terasa tidak nyaman.

"Tapi lebih baik tidak nyaman untuk mencegah karena lebih murah dari pada sudah terjangkit, karena pengobatan akan lama, mahal, dan sulit jika sudah dalam tingkat lanjut," imbaunya.

Pasalnya, pengobatan untuk kanker serviks hanya dua metode, yakni operasi dan radiasi. Operasi pun biasanya dilakukan saat kanker serviks masih di bawah stadium IIB.

"Kalau untuk stadium lanjut, biasanya intervensinya hanya radiasi saja, kalau sudah stadium 4B malah akan lebih sulit karena biasanya kanker sudah menyebar ke tulang, hati, maupun otak," tuturnya.

Alexy pun mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya wanita untuk melakukan pencegahan kanker serviks agar kasusnya lebih mudah ditangani dan pengobatan pun akan lebih cepat.

"Semakin rendah stadiumnya saat terdeteksi, maka kesempatan untuk sembuh total dan kanker tak kembali lagi semakin besar, jika masih stadium awal bisa sembuh 100 persen, jika sudah stadium lanjut maka intervensi akan semakin banyak dan sulit sembuh total," tegasnya. ***

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah