Ny. Imas Penderita Kista Numpang Tinggal di Rumah Kumuh ‎

- 3 September 2020, 09:04 WIB
Seorang ibu rumah tangga Ny.Imas (47) hanya bisa duduk termenung meratapi penyakit kista yang dideritanya, di Kampung Bararauk, Desa Kadubale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang ‎, Kamis 3 September 2020.
Seorang ibu rumah tangga Ny.Imas (47) hanya bisa duduk termenung meratapi penyakit kista yang dideritanya, di Kampung Bararauk, Desa Kadubale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang ‎, Kamis 3 September 2020. /Ade Taufik/

KABAR BANTEN - Hampir setahun lebih  seorang ibu rumah tangga  penderita kista ovarium,   Ny. Imas (47) Warga Kampung Bararauk, Desa Kadubale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang  terpaksa harus tinggal di  rumah kumuh. Bahkan rumah yang di tempatinya itu adalah milik tetangganya.‎

Kondisi penyakit yang dideritanya semakin parah,sehingga dia merasa kesakitan jika duduk terlalu lama. ‎Ia pun kesulitan untuk mengobati penyakitnya,karena tidak terdaftar peserta  kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dari pemerintah daerah.

Imas mengaku menderita  kista sudah hampir satu tahun. Karena tidak memiliki uang, maka dirinya belum pernah mengobati penyakitnya. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah daerah. "Sakitnya sudah setahun. Ya,  terasa sakit di bagian dada dan perut. Untuk berjalan saja tidak kuat lama. Dulu sebelum sakit saya  bekerja mencuci pakaian milik  tetangga. Tapi setelah sakit seperti ini, jangankan untuk bekerja, untuk berjalan saja  sudah tidak kuat. Untuk makan  saja hasil pemberian tetangga," ujar Imas kepada Kabar Banten, Kamis 3 September 2020.

Baca Juga: Dana Paket Pemulihan Ekonomi Tersedot Proyek Fisik, Pinjaman Pemprov Banten Dinilai Janggal

Ia mengaku sulit untuk mendapatkan biaya operasi penyakit yang dideritanya, karena suaminya hanya seorang supir angkot di Serang. Apalagi suaminya saat ini sudah tidak pulang selama satu tahun. "Suami sudah setahun belum juga pulang  dan pemilik tanah pun sudah sering menegur,  dengan alasan akan dibangun vila," katanya.

Selama ini, Imas hanya tinggal berlima dengan tiga anaknya dan seorang nenek.  Untuk makan sehari-hari, satu keluarga ini hanya  mengandalkan kiriman dari tetangganya. "Saya tinggal dengan tiga anak dan seorang nenek. Karena  orang tua sudah meninggal sejak saya masih bayi. Jadi untuk kebutuhan makan saja dikasih tetangga ,"  tuturnya.

Akibat penyakit yang dideritanya, perut Imas kian hari kian membuncit.  Ibu tiga anak ini hanya bisa pasrah dengan penyakit yang dideritanya.‎ "Saya berharap bantuan pemerintah dan  para dermawan untuk membantu biaya operasi. Suami saya sendiri sudah tidak pulang selama satu tahun. Sehingga saya kesulitan  untuk mendapatkan biaya berobat," ujarnya.‎

Baca Juga: Masih Zona Oranye, Dindikbud Evalusi ‎Belajar Tatap Muka

Sementara itu, Camat Banjar, Mujani akan  mengurus warganya penderita kista. ‎
"Kami telah berusaha agar Bu Imas mendapatkan bantuan sosial dan telah  berupaya membawa  Imas agar bisa  berobat ke Rumah Sakit, namun beliau  menolak," katanya.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x