KABAR BANTEN - Hampir setahun lebih seorang ibu rumah tangga penderita kista ovarium, Ny. Imas (47) Warga Kampung Bararauk, Desa Kadubale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang terpaksa harus tinggal di rumah kumuh. Bahkan rumah yang di tempatinya itu adalah milik tetangganya.
Kondisi penyakit yang dideritanya semakin parah,sehingga dia merasa kesakitan jika duduk terlalu lama. Ia pun kesulitan untuk mengobati penyakitnya,karena tidak terdaftar peserta kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dari pemerintah daerah.
Imas mengaku menderita kista sudah hampir satu tahun. Karena tidak memiliki uang, maka dirinya belum pernah mengobati penyakitnya. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah daerah. "Sakitnya sudah setahun. Ya, terasa sakit di bagian dada dan perut. Untuk berjalan saja tidak kuat lama. Dulu sebelum sakit saya bekerja mencuci pakaian milik tetangga. Tapi setelah sakit seperti ini, jangankan untuk bekerja, untuk berjalan saja sudah tidak kuat. Untuk makan saja hasil pemberian tetangga," ujar Imas kepada Kabar Banten, Kamis 3 September 2020.
Baca Juga: Dana Paket Pemulihan Ekonomi Tersedot Proyek Fisik, Pinjaman Pemprov Banten Dinilai Janggal
Ia mengaku sulit untuk mendapatkan biaya operasi penyakit yang dideritanya, karena suaminya hanya seorang supir angkot di Serang. Apalagi suaminya saat ini sudah tidak pulang selama satu tahun. "Suami sudah setahun belum juga pulang dan pemilik tanah pun sudah sering menegur, dengan alasan akan dibangun vila," katanya.
Selama ini, Imas hanya tinggal berlima dengan tiga anaknya dan seorang nenek. Untuk makan sehari-hari, satu keluarga ini hanya mengandalkan kiriman dari tetangganya. "Saya tinggal dengan tiga anak dan seorang nenek. Karena orang tua sudah meninggal sejak saya masih bayi. Jadi untuk kebutuhan makan saja dikasih tetangga ," tuturnya.
Akibat penyakit yang dideritanya, perut Imas kian hari kian membuncit. Ibu tiga anak ini hanya bisa pasrah dengan penyakit yang dideritanya. "Saya berharap bantuan pemerintah dan para dermawan untuk membantu biaya operasi. Suami saya sendiri sudah tidak pulang selama satu tahun. Sehingga saya kesulitan untuk mendapatkan biaya berobat," ujarnya.
Baca Juga: Masih Zona Oranye, Dindikbud Evalusi Belajar Tatap Muka
Sementara itu, Camat Banjar, Mujani akan mengurus warganya penderita kista.
"Kami telah berusaha agar Bu Imas mendapatkan bantuan sosial dan telah berupaya membawa Imas agar bisa berobat ke Rumah Sakit, namun beliau menolak," katanya.