Ia mencurigai adanya peningkatan kasus penyakit tersebut karena saat Covid-19 cakupan imunisasi turun, sebab ada beberapa pembatasan.
"Ini baru mulai dampaknya kelihatan. Kemungkinan anak-anak yang rentan yang tidak sempat imunisasi lengkap begitu ada kuman dia kena," ucapnya.
Oleh karena itu ia meminta masyarakat waspada terhadap pertusis, difteri, campak rubella.
Sebab untuk Campak rubella ada yang haisl laboratorium sudah keluar dan positif.
Pertusis dapat diobati dan dapat sembuh.
Kemudian bagi orang yang berhubungan erat dengan korban diberi obat-obatan sebab bisa menular seperti Covid-19 dan TBC.
"Ini kategori ISPA, jadi kumannya dibatukkan dibersin kan oleh yang sakit ada di udara terhirup yang sehat yang sehat bisa tertular, lewat percikan air liur, batuk, bersin," ujarnya.
Ia pun menekankan kepada masyarakat agar selalu menjaga PHBS.
Kemudian memakai masker ketika ditempat kerumunan, selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir ketika mau makan.
Jaga imunitas tubuh dengan makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, hindari stress, perbaikan sanitasi lingkungan, gunakan air bersih sehat.