Network
KABAR BANTEN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang mengungkapkan, sejumlah calon pendaftar anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilkada Kabupaten Serang 2020 kesulitan mendapatkan surat keterangan sehat atau kir dokter.
Hal itu dikarenakan sejumlah Puskesmas masih beranggapan, bahwa kir dokter bisa diberikan setelah melakukan rapid test.
Ketua KPU Kabupaten Serang Abidin Nasyar Surya mengatakan, untuk rekrutmen KPPS sejauh ini, pihaknya tidak menemukan kendala dan masih berjalan. Hanya saja sebagai salah satu syarat sebelum daftar calon peserta harus mendapatkan kir dokter, namun para calon KPPS kesulitan mendapatkan kir dokter tersebut.
Baca Juga : Pilkada Kabupaten Serang 2020, Tiga Kecamatan Ini Disebut Rawan Konflik
Hal itu terjadi, karena masih ada beberapa puskesmas yang belum memahami, bahwa yang dibutuhkan itu surat keterangan sehat atau kir dokter bukan surat bebas Covid-19.
"Ini ada yang belum memahami di puskesmas, itu kendalanya memang ada beberapa puskesmas yang menolak memberikan kir dokter alasannya harus rapid test dulu. Ini dipahami berbeda antara kir dokter dengan rapid test, tujuan kami mereka memberikan keterangan dalam kondisi sehat bukan tidak terjangkit Covid-19," ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui di kantor, Senin 12 Oktober 2020.
Sementara, untuk rapid test, ucap dia, baru dilakukan setelah mereka mendaftar dan diterima sebagai KPPS oleh KPU. Sebab, biaya untuk rapid test lumayan, terlebih dengan kondisi ekonomi masyarakat saat ini yang sedang menurun.
"Mereka untuk mendaftar jadi KPPS harus keluar uang banyak untuk rapid test dan kir dokter. Harapan saya, bahwa kami sudah kerja sama dan komunikasi dengan Dinkes, kami harap Dinkes berikan informasi pada puskesmas, bahwa yang kami minta surat keterangan sehat bukan surat tidak terjangkit Covid-19," tuturnya.
Baca Juga : Tes Swab Penyelenggara Pilkada Kabupaten Serang 2020, KPU Sampaikan Ini
