Menghidupkan Cahaya Alquran dengan “Yatim Camp”

- 29 Mei 2018, 10:30 WIB
3-kaki
3-kaki

MENGHIDUPKAN cahaya Alquran atau “turn on quran” menjadi tema yang diusung dalam kegiatan Ramadan Yatim Camp 2 yang diselenggarakan Shaleh Idris Center (SIC) Muhammadiyah Banten, pada 27 Mei-2 Juni 2018. Ketua pelaksana kegiatan, Usamah mengatakan, sebanyak 60 anak yatim pada yatim camp selain akan mendapatkan bantuan sembako juga akan dibekali dengan ilmu alquran. Selain itu, mereka juga akan dimotivasi untuk selalu percaya diri. “Di sini akan kita gembleng kepercayaan dirinya dan kita juga temukan dengan teman-teman baru, kebetulan ini acaranya se-Provinsi Banten,” kata Usamah, pada pembukaan yatim camp 2 dihalaman Shaleh Idris Center, Kaligandu, Kota Serang, Ahad (27/5/2018). Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap bulan ramadan. Terlebih momentum ramadan merupakan bulan turunnya Alquran, sehingga ia berharap hal tersebut bisa mendekatkan anak-anak terhadap Alquran. “Harapan kami juga anak-anak ini menambah kecintaannya terhadap Alquran, mulai dari dini kita dekatkan anak-anak ini dengan Alquran,” ucapnya. Bendahara SIC, Budi Hidayat mengatakan tema tentang Alquran diusung karena saat ini SIC sedang memfokuskan pembinaan pada tahfidz quran. “Tahun ini kita punya program titik pusat pembinaan kita tahfidz quran, membaca quran, makanya tema kita Turn On Qur’an,” katanya. Budi menuturkan, metode yang digunakan untuk tahfidz yakni memakai metode 5 jam per satu halaman, tetapi meskipun metode tersebut sudah diterapkan ia mengakui untuk anak-anak tidak maksimal karena kemampuan anak-anak belum mampu mengikuti metode tersebut. “Ini nanti selama 7 hari kita akan membina anak-anak bagaimana menghafal Alquran terutama di juz 30 dan 29. Nanti dihari terakhir kita akan musabaqohkan tentang bagaimana hasil dari tahfidz anak-anak ini,” tuturnya. Ia berharap kepada peserta yang merupakan anak-anak yatim setelah mengikuti kegiatan yatim camp 2 bisa menjadi penghapal dengan baik dan bisa mengikuti pendidikan yang setara pada umumnya. Sementara itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Banten, Asep Rahmatullah mengatakan bahwa kegiatan yatim camp sebagai bentuk tauhid sosialisme islam yang peduli terhadap kemanusiaan kaum lemah (Mustadafin) dan juga menyiapkan generasi yang benar dan jujur untuk kepentingan agama, bangsa dan Negara. “Sehingga anak-anak yatim piatu bisa menjadi orang-orang yang cerdas secara spiritual, intelektual dan sosial,” ujarnya. (Masykur)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah