Interpelasi Gubernur Banten, Demokrat Tahan Diri PKS Bebaskan Anggota

- 4 Juni 2020, 08:00 WIB
Interpelasi anggota dprd banten tentang bank banten
Interpelasi anggota dprd banten tentang bank banten

SERANG, (KB).- Partai di Banten berbeda sikap tentang usulan interpelasi terhadap Gubernur Banten terkait pemindahan kas daerah dari Bank Banten ke BJB. DPD Demokrat Banten menahan diri karena masih melakukan kajian. Sedangkan PKS membebaskan anggotanya di DPRD Banten untuk mengambil langkah.

Diketahui, 15 Anggota DPRD Banten telah menandatangani usulan interpelasi terhadap Gubernur Banten tentang pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD). Mereka dari Fraksi PDIP yaitu Muhlis, Ida Rosida Lutfi, Sri Hartati, Barhum HS, Anita Indahwati, Ade Suryana, Jamin, Yeremia Mendrofa, Toha, Sugianto, Ehi Suhaeri, Madsuri, dan Indah Rusmiati. Kemudian Maretta Dian dari Fraksi Nasdem-PSI dan Ade Hidayat dari Fraksi Gerindra.

Sekretaris DPD Demokrat Banten Eko Susilo mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian yang matang terhadap kondisi Bank Banten. Sejauh ini belum ditemukan alasan yang rasional untuk mengajukan interpelasi kepada Gubernur Banten.

"Jangan sampai, cuma sekadar perasan banting, sudah dibanting diem," katanya kepada wartawan, Rabu (3/6/2020).

Pihaknya belum memutuskan langkah yang bisa diambil anggota DPRD Banten dari Partai Demokrat. Dia meminta fraksi menyampaikan perkembangan kondisi Bank Banten sebagai bahan masukan. Jika ada yang ikut menandatangani interpelasi, kata dia, anggota bersangkutan bisa ditindak partai.

"Kalau ada anggota yang tanda tangan, berarti dia bersifat pribadi, bukan kepartaian. Dan kalau menurut partai hal tersebut melanggar kode etik partai dan atau AD/ART maka partai akan melakukan tindakan," ujarnya.

Baca Juga : 15 Anggota DPRD Banten Menandatangani, Interpelasi Gubernur Banten Bergulir

Ia mengatakan, pada prinsipnya DPD Demokrat Banten menyetujui merger Bank Banten ke BJB. Sehingga polemik yang berkembang bisa segera berlalu.

"Sementara kasus hukum tetap terus berjalan, karena analisa kami Bank Banten dibeli dalam kondisi turun mesin, sehingga untuk memperbaiki dan agar berjalan normal harus diganti sebagian besar komponennya. Namanya juga turun mesin, dia tidak akan berjalan senyaman dan secepat dulu lagi, hanya sekadar berjalan. Sementara biaya service dan penggantian komponen mesin nyaris 70 persennya harga baru," ucapnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah