Mereka Tercabik Puasa

- 23 April 2021, 07:16 WIB
Prof Dr. KH. Fauzul Iman, MA
Prof Dr. KH. Fauzul Iman, MA /

Baca Juga: Syekh Nawawi Al Bantani, Berjuang untuk Bangsa Indonesia dari Negeri Hijaz

Sungguh ironis ! , medsos yang seharusnya menjadi peluang pencerahan Ramadan membangun kebeningan spiritual, menumbuhkan rasa kedamaian dan solidaritas sosial dalam mengangkat derajat kaum pinggiran, kini ruang medsos justru dicederi dan dicabik oleh sebagian para pelaku ibadah puasa sendiri.

Ruang medsos menjadi ramai dimuati  orang berpuasa yang tak asa dengan kepedulian dan kekerabatan.

Sekali lagi sungguh ironis ! dari pelaku puasa itu sejatinya terbit pribadi terdepan yang mampu meneledani pengisian medsos ke arah pendidikan berkualitas seperti berupaya menghindari sikap anti cela, adu celoteh yang mengundang murka sosial, saling hujat atau berkelahi dan menghindari postingan-postingan gambar yang berhiaskan ria dan penonjolan gambar nora yang memamerkan kesuksesan pribadi.

Baca Juga: Tiga Macam Ujian dan Derajat Kesabaran Manusia

Kontra dengan pesan hadits di atas, sebagian pelaku puasa itu kini terjerumus dalam perangkap dialektika anak-anak keturunan medsos.

Lihat saja di twitter, facebook, instagram dan entah model keturunan apa lagi namanya, yang jelas mereka telah menaburkan nokta kesejarahan puasa di lembaran kertas medsos nan buram.

Bahkan yang paling mengenaskan para pelakunya itu tidak saja berasal anak-anak yang berkamuflase dewasa tetapi juga dari orang-orang dewasa yang berkamuflase anak-anak.   

Sunguh prilaku inilah yang dicabik oleh hadits di diatas lantaran mereka telah tercabik oleh ibadah puasanya sendiri. Nauzubillah !*** (Fauzul Iman, Rektor UIN SMH Banten)
     
       

  
      

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x