Sejarah Alexander Agung, Penaklukan Makedonia, Ekspedisi yang Mengakhiri Hidupnya

- 31 Januari 2022, 14:06 WIB
Ilustrasi Alexander Agung dalam pertempuran.
Ilustrasi Alexander Agung dalam pertempuran. /Pixabay/clker-free-vector-images

Tak lama setelah berkuasa, Alexander Agung melakukan perjalanan ke Yunani tengah untuk menunjukkan kekuatannya dan mencegah pemberontakan. 

Negara-negara Yunani bersumpah setia kepada Alexander Agung dan memproklamirkannya sebagai Persatuan Korintus. 

Namun, ketika Thebes, yang dihasut oleh Athena, memberontak melawan Makedonia pada tahun 335 SM, Alexander Agung merebut Thebes dan meratakannya dengan tanah.

Baca Juga: Sejarah Runtuhnya Peradaban Suku Maya dan Penyebabnya

Hukuman yang terjadi di Thebes membuat lawan Alexander Agung mengurungkan niatnya untuk memberontak, setelah itu, tidak ada yang menghalangi ekspedisinya ke Persia.

Alexander Agung melintasi Hellespont dengan pasukan sekitar 30.000 hingga 50.000 orang infanteri, dan 5.000 penunggang kuda. 

Makedonia, Yunani, Thracia, dan Illyria bertempur di barisan Alexander Agung, selain itu, ia juga didampingi sejarawan, ahli geografi, dan topografi.

Baca Juga: Sejarah Makan Sambil Berbaring Ala Bangsawan Romawi Kuno, Ini Kata Para Dokter

Kemenangan pertama Alexander atas Persia terjadi pada tahun 334 SM dalam pertempuran Sungai Granikos, hal ini memungkinkan Makedonia untuk membebaskan kota-kota Yunani di pantai Aegea dari kekuasaan Persia. 

Pada tahun 333 SM di Issos, Alexander Agung berhadapan langsung dengan Raja Persia, Darius III, Makedonia memenangkan pertempuran, sementara Raja Persia Darius III melarikan diri dari medan perang, setelah kemenangan tersebut banyak kota secara sukarela menyerah kepada Alexander Agung.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah