KBM Dipaksa Bertransformasi Setahun Terakhir, Ini Kunci Keberhasilan Belajar Daring

26 Maret 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi belajar daring. / Anna Shvets / pexels/

 

KABAR BANTEN - Dalam satu tahun terakhir, kegiatan belajar mengajar (KBM) dipaksa bertransformasi dengan cepat menjadi daring.

Sementara, tidak semua perguruan tinggi siap untuk melakukan pembelajaran daring. 

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdikbud Nizam dalam seminar daring Delivering Online Learning and Using Appropriate Technologies Indonesia-Australia, Kamis 25 Maret 2021.

Baca Juga: 'Timang-timang' KBM Tatap Muka, Gubernur Banten Intruksikan Kadis Segera Simulasi

Namun, ternyata hal ini justru meningkatkan kreativitas dari perguruan tinggi untuk memastikan kegiatan belajar mengajar harus terus berlangsung di tengah ketidaksiapan.

Teknologi dan kreativitas merupakan kunci utama bagi perguruan tinggi, mahasiswa, instansi, dan pemerintah dalam menghadapi segala tantangan di masa depan.

Baca Juga: Di Kota Serang, Belajar Tatap Muka di Sekolah Dilaksanakan Juli 2021, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

"Khususnya pada masa pembelajaran secara daring," kata Nizam, dikutip KabarBanten.com dari kemdikbud.go.id

Begitu pun konten, kata dia, modul pembelajaran yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Dia mengatakan, Ditjen Dikti Kemendikbud telah menyediakan platform digital untuk berbagi materi perkuliahan dan berbagi kelas secara daring antarperguruan tinggi. 

Baca Juga: Dindikbud Kota Serang Tunggu Izin Gubernur Banten, Terkait Sekolah Tatap Muka

"Dari platform ini, kita bisa melihat semangat gotong royong, saling membantu antarperguruan tinggi di masa pandemi," ucapnya.

Selain beragam kreativitas, kolaborasi lahir dari perguruan tinggi. Selain itu, partisipasi perguruan tinggi dalam kegiatan di luar belajar daring.

Baca Juga: Tahun Ajaran 2021, Pemerintah akan Berlakukan Belajar Tatap Muka, Pemkab Lebak Surati Kemendikbud

"Seperti menjadi relawan Covid-19, Kampus Mengajar, Kampus Membangun Desa, KKN Tematik," katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, Education & Science Counsellor Australian Government Department of Education, Skill, and Employment Elizabeth Campbell Dorning mengatakan, teknologi sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Kota Serang Zona Kuning Covid-19, Sudah Bisa Belajar Tatap Muka?

Pada kondisi saat ini dan menjadi kunci utama dari proses belajar daring, tetapi tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama dalam mengakses serta mengoperasikannya. 

Akibatnya, keadaan ini memberikan banyak pengalaman tersendiri bagi siswa dalam prestasi serta potensinya.

Baca Juga: Anggota Dewan Ini Tantang Wali Kota Cilegon Buka Sekolah Tatap Muka

“Kita tahu teknologi sangat dibutuhkan pada kondisi saat ini," katanya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler