Keren! Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Akan Dibangun di Kota Cilegon, Ini Lokasinya

6 April 2021, 07:38 WIB
Suasana penandatanganan kerja sama antara Krakatau Steel dengan Akuo Energy SAS, di PT KTI, Senin 5 April 2021. /Dok. Corcom PT Krakatau Steel/

KABAR BANTEN - PT Krakatau Tirta Industri (KTI) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Waduk Krenceng, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Untuk mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung tersebut, PT KTI melakukan penandatanganan kerja sama dengan Akuo Energy SAS, perwakilan PT Akuo Energy Indonesia yang merupakan bagian dari grup perusahaan renewable energy asal Perancis, Senin 5 April 2021.

Inisiasi strategis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung ini diharapkan dapat menyediakan energi terbarukan yang ramah terhadap lingkungan, khususnya berkenaan dengan ketenagalistrikan.

Baca Juga: Rachmat Gobel Bicara Omnibus Law di PT KS Cilegon, Pamer Kemajuan Pabrik Baja di Hadapan DPR

Penandatanganan ini dihadiri oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim, Direktur Utama PT KTI Alugoro Mulyowahyudi, Direktur PT Akuo Energy Indonesia Refi Kunaefi, Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Tri Sasongko Widianto, serta perwakilan Kedutaan Besar Prancis Ludovic Maria.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, ini adalah penandatanganan kerja sama proyek pengembangan renewable energy yang diaplikasikan dalam pemanfaatan Floating Sollar PV Project (Pembangkit Listrik Tenaga Surya/PLTS Terapung).

Dimana proyek ini akan menelan anggaran dengan total investasi senilai USD14 juta.
“Kapasitas yang akan dihasilkan PLTS pada tahap awal adalah 16 MW dengan nilai penghematan biaya listrik sebesar Rp7,8 miliar per tahun," katanya.

Baca Juga: Ini Dua Aset Bernilai Rp1,05 Triliun yang Disepakati Pemkot Cilegon dan PT KS

Silmy mengatakan, proyek tersebut rencananya akan mulai dilaksanakan pada akhir 2022.

"Proyek ini direncanakan dapat beroperasi secara komersial pada akhir 2022. Selanjutnya, PT KTI ditargetkan akan menambah kapasitasnya menjadi 40 MW,” ujar Silmy.

Proyek PLTS Terapung ini lanjut Silmy, dibangun dengan memanfaatkan area permukaan waduk penampungan air PT KTI di Waduk Krenceng, Kota Cilegon.

Baca Juga: Berhasil Turunkan Biaya Operasional, Krakatau Steel Ekspor Ribuan Ton Baja, Dirut KS Ungkap Strateginya

"Dibangunnya di Waduk Krenceng," tuturnya.

Menurut Silmy, Proyek yang bertujuan untuk menurunkan biaya pemakaian listrik dan berkontribusi bagi konservasi lingkungan ini, memenuhi semua kebutuhan proyeknya dengan mengutamakan penggunaan local content yang sesuai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"Ini memenuhi semua kebutuhan proyeknya dengan mengutamakan penggunaan local content yang sesuai TKDN)l," ucapnya.

Baca Juga: PT Krakatau Steel Lirik Pelabuhan Warnasari

Silmy menerangkan, kerja sama ini merupakan titik awal bagi pengembangan bisnis Krakatau Steel selanjutnya dengan Akuo Energy SAS dalam renewable energy.

"Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi Krakatau Steel Group yang sejalan dengan peningkatan daya saing Krakatau Steel dan kepedulian Krakatau Steel terhadap penurunan emisi gas buang,” kata Silmy.

Akuo Energy SAS sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berfokus pada pembangunan renewable energy yang terkemuka di dunia.

Baca Juga: Astagfirullah... Diduga Kesal tak Kebagian Rongsokan, Seorang Pria di Kota Cilegon Tega Memukul Nenek 75 Tahun

Akuo Energy SAS telah melakukan pengembangan renewable energy hingga 1.400 MW di 18 negara di antaranya di Amerika Serikat, Prancis, Polandia, Australia, Kroasia, Dubai, Turki, Uruguay, dan Maroko.

Direktur PT Akuo Energy Indonesia Refi Kunaefi mengatakan bahwa proyek ini akan menjawab tantangan kebutuhan pasokan energi di masa mendatang yang akan bergantung pada renewable energy.

"Kerja sama dengan Krakatau Steel Group ini dapat ditingkatkan pada eksplorasi horizon bisnis yang lebih luas lagi terutama untuk pengembangan green steel industry yang sangat potensial untuk pangsa pasar di Eropa," ujarnya.

Baca Juga: Ramadan 1442 H, Wakil Wali Kota Serang Imbau Masyarakat Terapkan Hal Ini

Perwakilan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia Ludovic Maria juga menyatakan bahwa proyek ini adalah proyek penting.

"Perancis berharap kerja sama renewable energy ini juga dapat mewujudkan program pemerintah agar bauran energi sebesar 23% di Indonesia berasal dari renewable energy di tahun 2025 sehingga dapat mengurangi emisi energi yang sangat besar terutama ntuk wilayah kawasan industri," tuturnya.***

 

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler