Aktivis Sebut Sampah Masker Covid-19 Ancaman Bagi Lingkungan

- 3 Januari 2021, 14:08 WIB
Zuy Permana , aktivis lingkungan Pandeglang
Zuy Permana , aktivis lingkungan Pandeglang /Dok Zuy Permana

KABAR BANTEN - Sejumlah aktivis lingkungan di Kabupaten Pandeglang mulai menyoroti banyaknya sampah masker Covid-19.

Meningkatnya volume sampai masker yang tidak terbendung itu bisa menjadi limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

"Iya, sampah ini berasal  dari penggunaan masker sekali pakai. Jadi, pandemi Covid-19 yang hampir berlangsung satu tahun ini tidak saja melumpuhkan sektor ekonomi dan sosial, namun tidak lama lagi akan berdampak buruk terhadap lingkungan," kata Zuy Permana, seorang aktivis lingkungan di Sekretariat Moana Dive Club, Jumat, 1 Januari 2021.

Ia menilai efek penggunaan masker sekali pakai seperti masker medis ini menjadi soroton bagi aktivis lingkungan. Sebab, masker sekali pakai ini banyak berserakan di lingkungan.

Baca Juga : Protes Harga Kedelai Naik, Ratusan Pengusaha Tempe di Kota Tangsel Setop Produksi

"Iya, para pengguna masker tanpa menyadari membuang sampah masker secara sembarangan. Ini akan menimbulkan limbah berbahaya bagi lingkungan," ujar Zuy Permana.

‎Selain sampah masker ini tergolong jenis limbah B3 yang sangat berbahaya , juga  sampai saat ini belum ada pengolahan khusus terkait limbah tersebut.  Sehingga semakin hari sampah masker semakin menumpuk baik di TPA, di pesisir pantai, di sungai-sungai dan di sepanjang jalan. Tidak menutup kemungkinan sampah masker ini  bisa menjadi indikasi terjadinya kerusakan lingkungan.

Ia mengatakan, upaya penanganan sampah adalah tugas bersama, terurama peredaran sampah masker yang banyak ditemui di lingkungan, seperti pesisir dan  laut.

Baca Juga : APBD Kabupaten Pandeglang 2021 Rp2,6 Triliun, Fokus Penanganan Covid-19 dan Infrastruktur

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x