KABAR BANTEN - Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang dan Balai Besar Pascapanen Litbang Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) penanganan pascapanen pada komoditas jagung.
Pelatihan penanganan pascapanen tersebut diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari petani, pengepul, petugas dari seluruh kecamatan yang concern dalam budidaya jagung di Kabupaten Pandeglang.
Lokasi pertama pelatihan penanganan pascapanen pada komoditas jagung dilakukan secara tatap muka di BPP Kostratani Mandalawangi sebanyak 25 orang. Sedangkan secara daring di BPP Kostratani Menes, Cigeulis dan Cikeusik masing-masing sebanyak 25 orang.
Baca Juga: Reses di Kabupaten Pandeglang, Adde Rosi Khoerunnisa Terima Keluhan Petani
Pelatihan penanganan pascapanen pada komoditas jagung tersebut dibuka langsung oleh Kepala Balai Besar Pascapanen Litbang Kementan Prayudi Syamsuri, didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Bapak H Budi S Januardi, Sekretaris Dinas Pertanian, Nasir, Kepala Bidang Tanaman Pangan Distan Pandeglang Iping Saripin, dan Kepala Bidang Penyuluhan Andriawan.
"Dengan pelaksanaan bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas jagung di Kabupaten Pandeglang," kata Kepala Balai Besar Pascapanen Litbang Kementan, Prayudi Syamsuri, seperti dilansir KabarBanten.com, dari akun Instagram @distan_pandeglang, Rabu, 10 Maret 2021.
Baca Juga: Membanggakan, Ikan Cumi Sotong Tangkapan Nelayan Pandeglang, Tembus Pasar Asia dan Eropa
Prayudi berharap, melalui bimtek dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keteramplilan para petani dan pengumpul serta petugas.
"Bimtek ini juga diharapkan dapat menekan Iossis, peningkatan mutu dan daya saing produk jagung pipil Kabupaten Pandeglang. Sehingga memenuhi standar mutu SNI yang menjadi mutu bagi seluruh industri pakan ternak maupun industri makanan yang ada di Indonesia," katanya.