Penolakan Impor Beras Terus Bergulir, Pemerintah Diminta Membatalkan dan Lakukan Hal Ini

- 12 Maret 2021, 06:05 WIB
Tumpukan beras di gudang, beberapa waktu lalu. dokumen Kabar Banten
Tumpukan beras di gudang, beberapa waktu lalu. dokumen Kabar Banten /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

Baca Juga: Dewan Ajak Pemkot Serang Berkolaborasi Tangani PMKS

“Sebab alasan ini telah menyebabkan kerugian yang dialami jutaan petani di Indonesia dan berlawanan dengan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS),” katanya.

Gofur mengungkapkan, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS terjadi peningkatan produksi panen padi dari tahun 2019 yang mencapai 54.604.033,34 ton menjadi 54.649.202,24 ton pada tahun 2020.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 14 Segera Dibuka!, Ini Tutorial untuk Mendapatkannya!

Ada peningkatan mencapai 45.000 ton. Pada kuartal satu tahun ini, BPS juga memperkirakan produksi beras akan meningkat 26 persen.

Sebelumnya, penolakan disampaikan gabungan kelompok tani atau Gapoktan di Kabupaten Serang yang tidak ingin ada impor beras dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Dirut Bank Banten Diberhentikan, Pilgub Banten Digelar 2024 hingga Asal Usul Malingping

Hal itu dikarenakan saat ini petani sedang memasuki musim panen dan harga jual gabah masih rendah.

Ketua Gapoktan Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang Hamid mengatakan, jangan sampai ada impor beras saat ini sebab bisa membuat harga beras menjadi jatuh.

Baca Juga: Nelayan Hilang di Perairan Sumur Kabupaten Pandeglang Belum Ditemukan, Tim Gabungan Perluas Area Pencarian

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah