3 Pahlawan Nasional asal Banten, Ini Sekilas Perjuangannya dalam Kemerdekaan Indonesia

- 3 Agustus 2021, 13:16 WIB
Presiden Jokowi memimpin upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional, di Istana Negara, Jakarta, Kamis 8 Nopember 2018. Salah satunya pahlawan Nasional asal Banten, Brigjen KH. Syam'un.
Presiden Jokowi memimpin upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional, di Istana Negara, Jakarta, Kamis 8 Nopember 2018. Salah satunya pahlawan Nasional asal Banten, Brigjen KH. Syam'un. /setkab.go.id

Sepeninggal ayahnya, Sultan Ageng Tirtayasa diangkat menjadi Sultan Muda bergelar Pangeran Rau atau Pangeran Dipati. 

Setelah kakeknya meninggal dunia, ia kemudian diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah. 

Nama Sultan Ageng Tirtayasa, berasal ketika mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa, di Kabupaten Serang.

Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa di Kesultanan Banten pada periode 1651-1683, memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda. 

Pada masa itu, VOC menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. 

Sultan menolak sistem monopoli VOC, dan menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka. Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan islam terbesar.

Di bidang ekonomi, Sultan Ageng Tirtayasa berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan membuka sawah-sawah baru dan mengembangkan irigasi.

Di bidang keagamaan, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti kerajaan dan penasehat Sultan. 

Namun sengketa terjadi antara kedua putranya, Sultan Haji dan Pangeran Purbaya, dan Belanda ikut campur dengan sekutu dengan Sultan Haji untuk menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa yang lahir di Kesultanan Banten pada 1631, wafat di Batavia, Hindia Belanda pada1692, di umur 60 - 61 tahun.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: dinsos.bantenprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x